BalapMotor.net – Jangan bingung lihat judul diatas brosist. Kok modif Toyota bisa masuk ke portal motor, trus judulnya pake bahasa bule lagi hehehe pelototin dulu tuh. Ini emang aslinya kendaraan roda empat atau mobil, namun sama si empunya dimodif sedemikian rupa hingga menjadi sebuah motor roda tiga atau yang beken di sebut Trike.
Judul Rebellious Art’s untuk modifikasi Toyota Publica tahun 1961 ini di berikan oleh pemiliknya yang merupakan seniman asli kota mendoan Purwokerto Pache Sabian. Rebellious Art’s diartikan ” pemberontakan Lewat seni ” jadi bukan memberontak trus demo yang cuma bikin ricuh. Lihat saja dari mobil aja dimodif jadi motor roda tiga, cuma roda duanya ga ditaruh di depan. “Takutnya dikira becak motor, kalau dibelakang kan biar dikata triseda gapapa kan masih motor, bukan becak” Ungkap Pache yang juga merupakan Vokalis dari group band beraliran Reage Counter Rasta yang lumayan ngetop di Jawa Tengah dan DIY ini.
Modif yang dilakukan oleh Pache tentu saja tidak gampang, dibantu oleh rekan-rekan dari anak-anak klub MACI( Motor Antik Club Indonesia ) Banyumas dan juga MMB ( Motor Modifikasi Banyumas ) Pache mengambil rangka depan BMW R26 untuk disatukan dengan kaki-kaki belakang Toyota Publica yang telah dimodif sedemikian rupa agar tidak terlalu lebar. Untuk pelek depan dia menggunakan pelek bekas dari Triumph dan roda belakang tetap menggunakan bawaan mobil tersebut.
Mesin juga mengalami perubahan, Mesin Toyota Publica yang berkonfigurasi 2 silinder V Twin berpendingin udara ini mengalami bore up. Dari yang aslinya hanya 800cc di naikan hingga sekarang berkapasitas 1000cc. Untuk tampilan tentu saja namanya juga seniman yang punya, lihat aja sendiri deh, lalu dinilai hehehe. Digarap di My Art Shop di Jl. Dr. Angka No.7 tepatnya di depan RSUD Margono yang juga sebagai markas MACI Banyumas Raya ini merupakan tampilan yang kesekian kalinya berubah. Dari yang pernah berkelir batik, sampai motif Polisi Jepang sudah pernah untuk kuda besi yang satu ini.
Untuk soal mengendarainya tentu saja sang empunya juga memikirkan bagaimana enak dikendarai. Dengan pengendali mesin alias gas yang dipindah ke setang seperti pada motor umumnya, lalu rem di kaki sebelah kanan, kopling disebelah kiri dan tuas presneling menggunakan tangan seperti pada mobil pada umumnya tentu saja disesuaikan kemauan sang empunya. Jangan salah loh, motor ini pernah dikendarai sang empu sampai ke Jogja loh, kalau mogok-mogok sih biasa kan mesinya tua. Namanya juga seniman ya modifikasinya pasti diluar pakem, namun keren punya guys. Luvo