BalapMotor.Net – Valentino Rossi pembalap veteran Italia yang telah ikut dalam beberapa kelas, dan telah mengalami pergantian tim bahkan dengan rekan yang berbeda-beda. Di Yamaha duet Rossi-Lorenzo merupakan salah satu yang paling sukses, dan bahkan boleh dibilang yang banyak menorehkan prestasi.
Di musim 2017, Jorge Lorenzo akhirnya hijrah ke Ducati. Lorenzo ingin berprestasi dan gelar juara dunia bersama tim baru, setelah berhasil rebut tiga kali gelar juara dunia bersama Yamaha. Di tim pabrikan Yamaha, posisi Lorenzo digantikan oleh Vinales yang merupakan mantan pembalap Suzuki.
Jelang menghadapi tes resmi pra-musim MotoGP di Sepang, menarik untuk di simak kiprah duo pabrikan Yamaha, yang terbilang ini merupakan duet antara pembalap veteran dengan pembalap muda potensial, memang Vinales memberikan signal bahaya bersama Yamaha saat tes di Valencia usai musim 2016 berakhir.
Namun, Valentino Rossi belum menemukan feel bersama rekan barunya, Rossi takut perseturuan justru akan kembali muncul seperti dulu saat dirinya dengan Lorenzo. Valentino Rossi merasa lebih cocok kalau Pedrosa (pembalap Repsol Honda) yang jadi rekan setimnya, namun pada akhirnya Rossi pun bisa menerima keputusan Bos Yamaha yang lebih memilih Vinales.
“Vale telah menghormati keputusan kami, dan tidak ikut campur untuk urusan yang satu ini. Tentu saja, kita harus menjaga masa depan Yamaha,” jelas manajer asal Inggris. “Dia (Maverick) masih muda, umurnya baru 21 tahun. Ini tentu akan jadi perpaduan tim yang kuat, pembalap muda ditopang dengan pembalap yang memiliki pengalaman, ini sangat positif buat Yamaha,” tambahnya.
Lin Jarvis yang mengaku sangat senang dengan adanya Vinales menambahkan, kalau perpindahan Vinales ke Yamaha adalah untuk lebih berprestasi, “Dia datang bukan untuk uang, tapi untuk jadi bintang, dia hanya ingin gelar juara, dan jadi yang terbaik. Itulah yang meyakinkan saya,” tegas Lin Jarvis. (Deni)