BalapMotor.Net – Maverick Vinales telah berhasil memenangkan dua balapan beruntun di MotoGP 2017, namun hal itu tak membuat sang juara bertahan Marc Marquez tertekan. Juara dunia yang tergabung di tim Repsol Honda ini tetap santai.
Marc Marquez musim lalu berhasil raih gelar juara MotoGP yang ketiga, meski Honda RC213V bermasalah dengan akselerasi. Kini, semua tertuju kepada sosok Vinales yang digadang bakal memenangi kejuaraan dan bertarung sengit dengan Marquez. Namun, pembalap berusia 24 tahun ini justru menegaskan sama sekali tak tertekan.
“Saya tak merasa tertekan seperti pada tahun lalu. Memang, Anda akan selalu merasakan tekanan untuk berada di sana, untuk bertarung demi kejuaraan,” kata Marquez. “Dan kedua pembalap Yamaha, tak hanya Maverick, tetapi juga Rossi sangat kuat. Yamaha punya paket yang sangat bagus dan mereka konsisten. Kami perlu bekerja sama dengan Honda, untuk mencari cara yang baik demi meningkatkan hasil saat balapan,” tambahnya.
Mencoba untuk belajar
Honda telah lakukan perombakan besar hadapi musim 2017, dengan beralih mesin dari “screamer” ke “big bang”. Walau demikian, para teknisi pabrikan Jepang terus bekerja untuk bisa menyesuaikan dengan elektronik Magneti Marelli.
Marquez sendiri membuka musim ini dengan finish keempat di Qatar, namun harus terjatuh di GP Argentina pada akhir pekan lalu. Untuk sementara Marquez berada di posisi kedelapan klasemen, terpaut 37 poin dari Vinales. Padahal musim 2016 lalu, Marquez finis ketiga di Qatar dan berhasil menang di Argentina dan terus berhasil dapatkan poin, hingga kemudian terjatuh di Phillip Island, usai memastikan gelar juara.
“Dalam karier, Anda selalu memiliki situasi baik dan sulit, saya tidak suka mengatakan ini buruk,” katanya. Tapi dalam momen-momen seperti ini, Anda harus mencoba untuk belajar dan lebih baik. Kami tidak begitu buruk pada awal musim lalu dan kami menang,” jelas Marquez.
Marc Marquez meyakini bahwa musim ini telah diawali dengan cara yang baik, mengingat musim masih panjang, ia yakin masih bisa memperbaiki segala sesuatu yang kurang, terutama untuk meningkatkan performa motornya. Sama halnya musim lalu, Marquez sempat seperti kehabisan bensin di awal, sebelum akhirnya raih gelar juara dunia.| Deni