BalapMotor.Net – Mantan direktur Tim Repsol Honda yaitu Livio Suppo, mengungkapkan bahwa tim pabrikan asal Jepang tersebut itu acap kali membuang talenta luar biasa. Ya, Suppo menyatakan setidaknya ada 3 pembalap hebat yang disia-siakan oleh Tim Honda di kejuaraan dunia MotoGP.
Nama-nama seperti Freddie Spencer, Mick Doohan, Wayne Gardner, Alex Criville, Valentino Rossi, Nicky Hayden, Casey Stoner, hingga Dani Pedrosa pernah menghiasi paddock Tim Honda dari masa ke masa. Namun semenjak merekrut Marc Marquez, Tim Honda benar-benar berbeda.
Ya, Tim Honda kini hanya fokus menciptakan motor untuk bisa membawa Marquez tampil mendominasi di MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Namun ketika Marquez absen panjang seperti yang terjadi di MotoGP 2020, Tim Honda kehilangan tajinya.
Empat pembalap Tim Honda yang diharapkan bisa mendongkrak prestasi mereka di MotoGP 2020 seperti Cal Crutchlow, Takaaki Nakagami, Alex Marquez, dan Stefan Bradl nyatakan tampil inkonsisten di MotoGP 2020.
Tim Honda mungkin tidak bakal bernasib seperti itu apabila mereka tidak menyianyiakan tiga pembalap hebat yang pernah membela mereka. Ketiga nama tersebut di antaranya adalah Jack Miller, Joan Mir, serta Franco Morbidelli.
Adalah Suppo yang mengungkapkan fakta-fakta tersebut. Ya, Suppo mengaku heran dengan keputusan para petinggi Tim Honda yang menyianyiakan bakat dari Miller, Morbidelli, dan Mir untuk bisa unjuk gigi bersama mereka.
“Setelah saya pergi (dari Tim Honda) pada 2007, sejauh apa yang saya tahu, negosiasi dengan Mir terus berjalan. Akan tetapi, Alberto Puig (Manajer Tim Repsol Honda) memberi tahu Mir dia akan mendapatkan kontrak, namun tanpa jaminan akan bergabung dengan tim,” jelas Suppo, seperti dikutip dari GPOne, Selasa (8/12/2020).
“Joan menginginkan sebuah tim pabrikan, sehingga lebih memilih Suzuki daripada tim satelit Honda. Selain itu, saya jugalah yang menempatkan Morbidelli di Marc VDS, tetapi petinggi dari Jepang tidak pernah mau percaya pada potensinya,” lanjutnya.
“Saya juga merasa sangat marah ketika mereka memutuskan untuk melepas Jack. Pasalnya itu seperti Anda memutuskan untuk menjual saham yang sedang naik dan banyak uang,” tuntas pria berkebangsaan Italia tersebut.