BalapMotor.Net – Pertarungan SE 85cc tak kalah sengit dengan kelas di atasnya. Perebutan poin terus memanas antara Kaka vs Zidan. Jangan bingung dulu, kalau Kaka dan Zidan sekarang main Motocross. Karena ini bukan Kaka (Brazil) dan Zidan (Prancis) mantan pemain sepak bola terbaik dunia yang ada di luar negeri sana, tapi Kaka dan Zidan di sini adalah pembalap muda asli Indonesia.
Nakami Vidi Nakarim (NTB) akrab dengan panggilan Kaka dengan Nuzul Ramzidan (Riau) yang dipanggil Zidan adalah dua pembalap yang dimaksud. Mereka pembalap yang masih berumur 12 tahun. Kaka kelas 1 SMP dan Zidan masih kelas 6 SD.
Pertarungan mereka di Kejurnas Motocross Seri 3, Solo berakhir dengan poin imbang (47 vs 47). Hasil itu dari sekali juara dan sekali runner-up. Hasil imbang ini bukan suatu kebetulan apa lagi janjian. Mereka Profesional dan bertarung dengan sportivitas.
Nakami Vidi Nakarim (Kaka) ini sukses saat moto1 yang dijalankan pada sore hari. Perjuanganya tidak mudah, Kaka bersabar dengan membuntuti Zidan. Kesabaranya pun berbuah hasil tatkala Zidan yang bernomor punggung 17 ini melakukan kesalahan. Alhasil, Kaka menjadi yang terdepan tanpa perlawanan. Jarak 16 detik dengan Zidan yang mampu bangkit dan puas diurutan kedua.
“Ini kedua kalinya saya main di sirkuit ini om. Bagi saya ini sirkuit yang sulit. Jadi fokus utama saya main bagus dan amankan poin.” Kata Nakami Vidi Nakarim yang membawa bendera Kawasaki Greentech Idemitsu MX Team.
Zidan Tebus Kesalahan Di Moto 2
Lain hal dengan Moto2 (race2). Zidan tak mau ulangi kesalahan. Sejak awal Zidan memimpin jalanya perlombaan dengan penuh perhitungan. Lap per lap Zidan semakin tak terbendung dan mampu menebus kesalahanya saat moto1. Sementara Kaka berhasil memenangi duel dengan Gede Saka (Bali) dalam perebutan peringkat ke-2.
“Saya dalam kondisi kurang fit om. Cidera saya masih terasa. Moto1 saya lakukan kesalahan, tapi Alhamdulillah saya mampu tampil lebih baik di moto2.” Ungkap Zidan dari AHRS Kawasaki Greentech Idemitsu Dunlop FHK. Lebih menarik, ternyata Zidan tak begitu ambisius untuk sebuah gelar juara, “yang terpenting bisa tampil bagus disetiap race dan membanggakan orang tua.” Tambahnya.
Pun begitu dengan Ayahnya, “Saya sangat bersyukur dengan hasil yang mampu diraih Zidan saat ini mas. Dia anak yang baik, patuh dan rajin. Saya sangat mendukung dan terus mendoakaan apa yang dilakukan Zidan saat ini.” Ujar Rudi, sang ayah yang sebenarnya ingin menjadikan Zidan pemain Bola.
Pertarungan anak SMP (1) vs SD (6) yang berumur sama 12 tahun ini dipredikasi akan tetap berlanjut disisa seri yang berlangsung. Klasemen poin sementara masih dipegang Kaka. Tapi Zidan pun dengan ketat membuntuti diurutan ke-2.
Apapun hasilnya, sportivitas tetaplah yang utama. Kita semua teman dan saudara. Dan merekalah (Kaka) dan (Zidan) salah satu pembalap berbakat milik Indonesia. #MariBerprestasi | @yugo.aol
