BalapMotor.Net – Mengandalkan basic motor “lawas”, buktinya motor-motor di kelas ini mampu berlari mencapai timer kepala 7, bahkan 7 koma kecil. Mengapa disebut motor lawas? Mari kita lihat struktur motor yang dipakai oleh beberapa tim besar seperti Simple Concept, Ting-Ting Speed Shop, ABRT20, OP27 dan sederet tim besar lainnya. Mayoritas mekanik di kelas ini lebih faseh menggarap motor dengan basic Yamaha RX-Z dan Touch.
Contohnya seperti ABRT20 dan OP27 yang lebih mengandalkan RX-Z sebagai kuda pacu mereka. Berbeda dengan M.Yusron (SC) dan Okky (TTSS) yang memilih Touch sebagai motor andalan mereka. Karakter motor di kelas ini sebenarnya bisa dibilang “paling” liar. Meskipun masih ada kelas Sport 2tak 155 TU yang menurut kapasitas cc lebih besar. Namun karakter asli dari RX-Z dan Touch memang sudah galak dari “lahir”.
“Ini motor memang liar banget mas, sering banget standing pas start. Butuh konsentrasi lebih biar motor ini bisa start dengan mulus”, ungkap Chodox yang pada Final AHRS 2015 kemarin Touchnya menjadi jawara dengan timer 7,270 detik.
Dengan catatan waktu 7,2 detik, berarti hampir sama catatan waktunya dengan kelas Ninja TU. Hal ini juga yang menjadi alas an dimana kelas Sport 2tak TU 140cc menjadi salah satu kelas yang dipoinkan pada gelaran AHRS IRC IDC 2016 Sukoharjo nanti (14/2).
Akankah ada kejutan di kelas Sport 2tak TU 140cc di gelaran AHRS Sukoharjo nanti? Pastikan balapmania dapatkan infonya hanya di balapmotor.net yoo. [ richard ]