BalapMotor.Net – Van belt atau v-belt yang punya fungsi sama dengan rantai memiliki tugas sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda. Perannya sangat penting sehingga jangan sampai putus saat sedang digunakan.
Mesin nyala tapi motor gak mau jalan. Itu akan merepotkan kita. Selain itu juga membahayakan bagi pengendara. Setelah itu harus mencari bengkel terdekat, kalau posisinya di daerah yang sepi akan lebih bahaya lagi.
Nah, sebelum itu terjadi, wajib cermati dulu tanda-tanda paling jelas tentang v-belt yang mau putus. Berikut beberapa tanda yang dikutip penulis dari Astra Motor Yogyakarta. Pertama akan muncul bunyi pada bagian boks CVT yang akan terdengar pada saat akselerasi awal.
Selanjutnya, akan terdengar bunyi seperti decitan pada bagian CVT sesaat setelah motor akan dijalankan. Tarikan pada motor akan terasa kaku dan kasar. Umumnya, tarikan motor yang masih normal akan terasa halus dan lancar. Sedangkan jika v-belt akan putus, tarikan motor akan terasa keras seperti baru keluar dari rendaman air banjir.
Pada saat motor berada di kecepatan tinggi, jalan akan terasa sulit dan tidak mulus. Ada beberapa faktor yang menyebabkan v-belt motor mudah putus. Faktor utama yang menyebabkan v-belt mudah putus adalah akselerasi atau beban kerja pada belt yang terlalu berlebihan.
Selain itu, komponen lain yang juga sering diabaikan adalah pelumasan di bagian transmisi gearbox maupun CVT. Jika proses pelumasan dilupakan begitu saja dan tidak terawat, komponen akan seret sehingga v-belt motor menjadi lebih berat.
Untuk usia pemakaian v-belt biasanya maksimal pada jarak 25.000-30.000 kilometer. Jika sudah mencapai angka ini, ada baiknya pengguna segera mengganti v-belt. Sebagai tips, kamu bisa melakukan pengecekan atau service rutin setiap beberapa bulan sekali atau setiap jarak tempuh mengalami penambahan hingga 6000 kilometer. (***)