BalapMotor.Net – Saat ini balap kuda besi 2 tak sedang banyak di gandrungi. Tidak hanya di pulau Jawa saja, tetapi hampir di semua pelosok negeri sedang booming balap 2 tak. Meskipun motor 2 tak sudah tidak di produksi lagi dan di Kejurnas road race juga tidak ada kelas 2 tak, tetapi balap 2 tak semakin nge-hits.
Biar tidak salah pilih nih, kali ini penulis mau mengulas beberapa tipe busi dari NGK yang cocok untuk diadopsi pada motor balap 2 tak. Penulis sendiri dapat info langsung dari Diko Oktaviano selaku Technical Support NGK Busi Indonesia, yang tentunya sudah ahlinya mengenai busi.
Jadi untuk busi motor balap 2 tak sendiri Diko menyarankan untuk menggunakan busi berbahan iridium. Setiap motornya sendiri beberapa diantaranya ternyata disarankan dengan busi tipe yang berbeda. “Untuk busi balap motor 2 tak kita sarankan pakai iridium IX. Untuk tipenya misalnya RX-King, RX-S, RX-Z, RZR, atau Satria itu pakai NGK BPR8HIX, lalu untuk Force 1, F1ZR, Zigma pakai BPR7HIX, untuk motor Ninja pakai BR9IX,” ujar Diko.
Mengenai angka pada kode busi yang semua bahan elektrodanya dari iridium ini ternyata mempunyai arti masing-masing. ” Jadi untuk angka sendiri semakin tinggi angka di kode tersebut artinya semakin dingin dan jika semakin rendah semakin panas. Kalau dingin, pastinya kemampuan busi melepas panas bisa lebih cepat, juga sebaliknya. Mengapa setiap motor berbeda, tentunya karena setiap motor mempunyak karakter yang berbeda,” terang Diko Oktaviano.
Meski demikian, kode tersebut tidak lantas yang lebih dingin akan lebih baik. Karena karakter mesin pastinya juga akan berpengaruh, misal untuk karakter mesin yang kompresi rendah akan kurang maksimal jika pakai busi dengan kode angka tinggi. Lambat panas pastinya.
Nah, menariknya Diko Oktaviano juga membeberkan tantangan untuk tunning mesin 2 tak. Oli samping pada kuda besi 2 tak juga akan mempengaruhi kinerja busi. “Untuk motor 2 tak oli samping juga sangat berpengaruh. Kalau settingan oli samping nggak pas, busi bisa cepat mati, meskipun pakai yang iridium sekalipun. Tetapi itulah tantangan tunning 2 tak mas,” tambah Diko Oktaviano.
Jadi jangan sampai salah kaprah yah gaes, apalagi sampai pakai busi 4 tak untuk motor balap 2 tak, jelas semakin berbeda. | Luvo