BalapMotor.Net – Seperti tahun-tahun sebelumnya, ajang Honda Racing Championship ( HRC ) di tahun ini juga menggabungkan semua pembalap Honda baik yang turun di Motoprix maupun Indoprix. Tentu saja hal ini bisa menjadi patokan terhadap pembalap Motoprix yang notabene punya level dibawahnya.
Seperti halnya di seri pertama balap[an satu merk Honda yang digelar di Sirkuit GOR Satria Purwokerto tadi siang (7-8/6). Di kelas Sedeed tentu saja beberapa pembalap unggulan Honda baik dari ajang Indoprix maupun Motoprix bertarung habis-habisan di trek yang banyak dianggap pembalap menguras tenaga ini.
Dari Motoprix yang mampu melawan para pembalap Indoprix ya sebut saja pembalap muda andalan Indonesia yang mewakili Indonesia di ajanag Asia Talent Cup Wilman Hammar ( Willy Hammer ) dari tim Astra Motor Racing Team lalu ada Hafid JW dari tim Honda Rinjani MPM NHK IRC, Dedi Saputra dari tim Garasi 345 RT dan Gilang Pranata Sukma dari tim Honda Yonex NHK FIM Kawahara WRX Clinix. Mereka mampu mengusik kehandalan para pembalap Indoprix di sirkuit GOR Satria Purwokerto.
Secara nalar sih pembalap Indoprix lebih hebat dengan mesin yang lebih mantap, namun kebiasaan pembalap Indoprix yang jarang malah bahkan hanya di HRC saja membalap di trek dadakan mrmbuat mereka merasa sulit.
” Main di sini sangat menguras tenaga, jauh banget sama di Indprix. Disini dikit-dikit nge rem, lalu gas, racing line juga kudu bener. Tenaganya bisa 2 kali lebih terkuras dibanding membalap di IP dah.” Ungkap Iswandi Muis yang kali ini membalap menggunakan kuda besi dari ART Jogja karena Aditya Pangestu ikut balapan Suzuka 2 Hours Endurance.
Memang sih diantar4a para pembalap Motoprix yang ada, hanya Willy Hammer yang sanggup melaju terdepan, yaitu di race ke-2 HRC1 bahkan tidak ada yang mampu melawanya, karena emang best time Willy sanggup 54 detikan, sedang yang lainya masih 55 dan hanya diimbangi M. Fadly yang bisa finish ke-2. Kita tunggu saja seri berikutnya dimana disinilah tempat pembuktian pembalap IP dan MP bertarung. Luvo
