BalapMotor.Net – Sirkuit area Brigif Kujang, Cimahi yang sudah biasa menggelar balapan road race soal desainya memang seperti permanen, dengan adanya 4 trek lurus panjang trek ini bisa digolongkan dengan trek high speed. Nah pada gelaran Honda Racing Championship seri ke-3 yang dilangsungkan di trek tersebut ( 16/8 ), para mekanik diputar otaknya untuk bisa cocok di trek tersebut.
” Untuk kali ini saya turunin kompresinya mas, kompresinya 12:1 dan untuk permainan gir saya menggunakan perbandingan 14-42 untuk pacuan Dadan dan Reza Ramdan.” tutur Arif Shetep, mekanik dari tim Honda KYT Gudang Garam TBK Daya Telkomsel FDR Federal Oil yang membuat Dadan dan Reza Ramdan bisa posisi ke-1 dan 4 di QTT HRC1.
Sedangkan untuk motor milik duet tim Honda Daya KYT Daytona IRC yang ditangani oleh Suhartanto alias Kupret, masih tetap mengandalkan noken as gendut yang mujarab di seri 3. ” Saya masih mengandalkan setingan yang sama seperti seri Indoprix kemarin, cuma untuk perbandingan gir depan-belakang saya mengandalkan perbandingan 14 untuk depan dan 42 untuk belakang.” tutur Suhartanto atau yang lebih beken dipanggil Kupret.
Tidak cuma itu saja, maping pengapian juga dilakukan agar bisa membuat pacuan berlari kencang di 4 trek lurus Brigif. Miftahyanto mekanik dari tim Astra Motor Racing Team Jogja yang membuat Willy Hammer sempat menjadi yang tercepat di latihan bebas dan ke-2 di QTT kelas HRC 1. ” Saya kali ini mengubah maping pengapian mas, kini saya mematok maping lebih tinggi yaitu peak power di antara 9.000-11.000 rpm.” Pokoknya saling adu strategi agar bisa jadi yang tercepat. luvo