Honda Terobsesi Top Speed, Marquez: Kami Tak Mau Kalah Dari Ducati

honda-terobsesi-top-speed-marquez-kami-tak-mau-kalah-dari-ducati
Honda tak mau kalah dari Ducati soal top speed | Foto: autosport
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Sang juara bertahan MotoGP, Marc Marquez ungkapkan yang menjadi alasan kenapa Honda fokus pada pengembangan mesin, lantaran pabrikan asal Jepang ini terobsesi untuk kalahkan Ducati di lintasan lurus.

Pada MotoGP Qatar lalu, Marquez menembus top speed 352 km/jam hampir melampaui rekor top speed yang dipegang oleh Andrea Iannone saat masih di Ducati musim 2016. The Baby Alien tak sendiri soal pembalap cepat soal top speed, ada nama Cal Crutchlow dan Jorge Lorenzo sesama Honda, selain itu ada juga Jack Miller serta Joan Mir.

NHKhelm
honda-terobsesi-top-speed-marquez-kami-tak-mau-kalah-dari-ducati
Top speed Marquez tembus 352 km/jam di race MotoGP Qatar lalu | Foto: autosport

“Sepanjang musim dingin, di Honda, mereka terobsesi dengan top speed. Ketika mereka melihat motor lain lebih cepat dari kami, mereka tak terima. Ketika Anda punya mesin yang kuat, ada mekanik dan alat untuk menanganinya (masalah apapun),” ungkap Marc Marquez dikutip dari laman autosport.com.

Andrea Dovizioso yang berhasil keluar sebagai pemenang di balapan pembuka justru tak masuk dalam daftar 10 pembalap tercepat. Top speed Dovi hanya tembus di 346,3 km/jam, menempatkannya pada posisi ke-11.

Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menjelaskan kenapada Ducati tertinggal dalam hal top speed. Hal ini berkaitan dengan adanya revisi pada peraturan aerodinamika yang tak lagi memungkinkan DesmoDovi gunakan fairing tanpa winglet.

“Tahun lalu, Dovizioso balapan di Qatar tanpa winglet dan itu memungkinkan Anda mendapatkan top speed yang lebih tinggi. Namun, sesuai dengan regulasi yang ada saat ini, kami harus melakukan homologasi fairing dengan winglet, dan Anda tidak dapat memaikanya di beberapa sirkuit tertentu. Faktanya jelas bahwa top speed kami mengalami penurunan,” papar Paolo Ciabatti. [DK]

VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakSirkuit MotoGP Indonesia 2021, Sejarah Istimewa Dalam MotoGP
Artikulli tjetërGagal Total di MotoGP Qatar, Bagnaia: Saya Masih Memiliki Banyak PR
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Sedang belajar dan terus belajar menulis.