BalapMotor.Net – Ada yang berbeda pada gelaran Honda Dream Cup (HDC) 2017. Selain dihapusnya beberapa kelas yang ada di musim sebelumnya yaitu kelas OMR CBR dan MP2, pada gelaran yang dimulai di Cimahi ini (15-16/4) diberlakukan sistem start seperti di World SBK.
Pada gelaran World SBK siapa yang finish di posisi ke-1,2 dan 3 akan di taruh di grid ke-9,8 dan 7 pada race 2. Nah hal seperti itu juga berlaku pada gelaran HDC 2017. Namun, tidak semua kelas diberlakukan sistem start seperti itu, hanya kelas HDC1 (MP1) dan HDC2 (MP3) saja. Ini tentunya karena pada kedua kelas ini diberlakukan sistem dua race, nah untuk kelas lainnya tidak.
Untung Rugi Bagi Pembalap
Dengan pemberlakuan sistem start tersebut, tentunya akan membuat para pembalap yang juara di race pertama harus bekerja ekstra keras agar bisa jadi juara di race 2. Bayangkan saja, si pembalap harus mengovertake 8 pembalap didepannya.
Kalau menurut pengamatan penulis, untuk ditrek besar seperti Sentul Internasional memang sengada masalah, nah, di HDC kali ini kan digelar di sirkuit dadakan yaitu di Trek Brigif, Cimahi. “ Berat mas, untuk start dari grid pertama saja sudah cukup berat agar jadi juara, apalagi jika dari belakang,” ujar Mario SA, pembalap andalan tim Sidrap Honda Daya KYT Nissin IRC Trijaya yang harus start di posisis ke-8 di race 2 kelas HDC2 namun tetap bisa jadi juaranya.
Kesulitan yang sama juga dialami oleh Fitriansyah Kete yang harus start dari grid ke-9 di race 2 kelas utama HDC1. Kete yang merupakan seeded andalan tim Sidrap Honda Daya KYT Nissin IRC Trijaya ini harus berjuang ekstra. Sayangnya, Kete mengalami masalah mesin sehingga dirinya gagal finish.
“ Tentu saja berat mas, apalagi di trek dadakan, kalau di trek besar seperti Sentul tidak ada masalah,” ungkap pembalap asal Kaltim yang beristrikan wanita asal Banjarnegara,Jawa Tengah ini.
Kalau ada yang dirugikan, tentunya ada yang diuntungkan, seperti pada Reza Hanum. “Kalau bagi saya tentunya menguntungkan, karena bisa start dari grid pertama. Sayangnya saya tadi melakukan kesalahan di lap-lap akhir sehingga harus diovertake Mario,” ujar Reza Hanum Subentra, pembalap andalan Honda Daya KYT FDR Showa RCB GG Golden Subang yang harus rela finish kedua meski start di grid pertama pada race 2 HDC2.| Luvo