BalapMotor.Net – Pertarungan panas perebutan gelar juara nasional Expert Kejurnas Oneprix 2019 akhirnya usai sudah. Fitriansyah Kete dari tim Astra Motor Racing Team (ART) Yogyakarta berhasil mengawinkan gelar juara Motoprix dan Oneprix musim ini.
Kete yang sebenarnya finish kedua pada dua race pada putaran final Kejurnas Oneprix 2019 di Sirkuit GBT Surabaya siang tadi (10/11). Pembalap 32 tahun asal Kalimantan Timur ini seperti tidak memberikan perlawanan berarti terhadap Rafid Topan Sucipto (PARD Wonogiri) yang berhasil double winner.
Ternyata, pada balapan kali ini Kete mengaku bahwa balapan tersebut merupakan balapan terberat pada musim ini. Beratnya bukan karena persaingan pada balapan, tetapi Kete yang masih berduka atas kepergian almarhum Afridza Syach Mundandar.
Almarhum Afridza sendiri merupakan rekan duet Kete bersama Dicky Ersa di tim ART Yogyakarta pada kelas expert. Sejak awal musim sendiri Afridza selalu berdampingan dengan Kete dan saling kawal-mengawal pada saat balapan. Ini tentunya membuat Kete sangat merasa kehilangan.
“Saya sangat merasa kehilangan Almarhum. Gelar juara ini saya persembahkan untuknya. Saya merasa balapan kali ini sangat berat dan terberat selama musim ini. Kepergian Afridza membuat saya tidak bisa tampil maksimal. Biasanya saat balapan kita selalu saling kawal, kali ini saya merasa seperti sendiri,” ungkap Fitriansyah Kete.
Kemenangan Kete pada musim ini juga dikarenakan kurang impresifnya Reynaldi Pradana (Yamaha Aditama Berau). Padahal Reynaldi Pradana merupakan satu-satunya pembalap yang bisa membendung Kete. So, selamat untuk Fitriansyah Kete. | Luvo