BalapMotor.Net – Dari empat rookie (pembalap pendatang baru) MotoGP, Eugene Laverty merupakan yang paling tua dari tiga yang lainnya, Jack Miller, Maverick Vinales, maupun Loris Baz. Lahir pada 3 Juni 1986, pembalap M7 Drive Aspar Team yang turun di Open Class ini sekarang berada di penghujung usia dua puluhan sedangkan Miller dan Vinales baru 20 lalu Baz 22 tahun pada 2015 ini. Mampukah pembalap asal Irlandia Utara ini bisa bersaing? Setidaknya dengan rookie yang lainnya.
“Tes pertama dengan motor RC213V Open Class terganggu dengan hujan sehingga tidak maksimal. Kans untuk bersaing tetap terbuka. Bukan masalah latar belakang balap dari World Superbike (WSBK) untuk bisa bersaing. Cal Crutchlow maupun Ben Spies bisa jadi contoh kalau pembalap asal WSBK bisa kompetitif,” tutur Eugene Laverty.
“Target 2015 tentu memberi yang terbaik, bisa bersaing setidaknya di Open Class dan dengan rookie lainnya. Nicky Hayden yang menjadi rekan satu tim akan bisa menjadi ukuran dan panutan pada musim pertama ini,” lanjut pemakai nomor motor 50 ini. “Apalagi Hayden sangat terbuka dan mau berbagi, kami sudah saling mengenal sejak 2007 ketika aku balap di kelas 250cc. Dia bisa menjadi semacam pembimbing untuk saat ini,” tukasnya.
Menjadi yang paling senior diantara para pembalap pendatang baru bukanlah menjadi halangan bila mau bekerja keras. Contohnya saja Valentino Rossi yang masih bisa bersaing melawan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. “MotoGP adalah mimpiku, aku tak berpikir lama ketika M7 Drive Aspar menawariku untuk membalap bagi mereka,” tutup Laverty. Kita lihat seberapa keras Laverty akan membalap. RK