BalapMotor.Net – Dengan bekal sebagai juara di Region 2, Dwi Batank sebenarnya sudah bisa dipastikan menjadi sang juara nasional. Namun secara sistem, laga grand final akan mempertemukan para juara antar region se-Indonesia. Sangat disayangkan para juara region luar Jawa justru tidak hadir, mungkin karena masalah jarak atau kendala yang lain.
Bertempat di sirkuit permanen Gelora Bung Tomo, total ada 316 starter yang bertarung di gelaran Grand Final Kejuaraan Nasional Drag Bike 2016. Sirkuit memang memiliki kualitas yang sangat baik. Dari segi aspal, penataan penonton dan yang paling istimewa adalah adanya bangunan layang diatas area start. Untuk pembangunan paddock memang belum selesai, jadi kemarin paddock diletakkan cukup jauh dari area sirkuit.
Kembali membahas pembalap asal Semarang ini. Meskipun sudah dipastikan menjadi juara nasional sejak menjadi juara region, di grand final kemarin (27/11) Dwi Batank justru tidak mengendorkan penampilannya. Dia justru tampil beringas dengan menjadi jawara di 2 kelas poin. Kelas Bebek 4T TU 200cc, Dwi Batank meninggal jauh para rivalnya dengan catatan waktu 7,169 detik. Sedangkan di kelas Matic TU 200cc, Dwi Batank sukses mencatatkan waktu 7,689 detik dan juga menjadi yang tercepat di kelas tersebut.
“Alhamdullilah mas bisa jadi juara nasional di tahun 2016 ini. Pastinya saya mengucapkan banyak terima kasih untuk tim saya yaitu Kawahara Trijaya Sakti Pells yang sudah mendukung saya hingga menjadi juara nasional di tahun 2016 ini. Terima kasih juga untuk BaraBere Semarang yang sudah mendukung lewat motor ninja standarnya serta untuk semua yang sudah mendukung, saya ucapkan terima kasih”, ungkap Dwi Batank sesaat setelah balap.
Dwi Batank memang dikenal sebagai salah satu joki yang memiliki jurus start yang berbahaya. Di 60 meter pertama selepas start adalah jurus Dwi Batank untuk membuat timer maksimal. Dia juga banyak dijuluki sebagai joki penakluk motor liar oleh beberapa mekanik dan joki. Memaksimalkan start memang ilmu wajib di drag bike dan itu dimiliki oleh Dwi Batang.
“Semoga tahun depan masih bisa kerja sama dengan tim Kawahara Trijaya Sakti Pells mas hehe”, tambah Dwi Batank.
Total poin akhir, Dwi Batank berhasil mengumpulkan 173 poin di puncak klasemen. Di posisi kedua ada M. Khadafi atau yang lebih tenar dengan nama Dafi Mini yang berhasil mengumpulkan total 80 poin. Di posisi ketiga, kembali joki dari Kawahara Trijaya Sakti Pells yaitu Galih Dwi berhasil mengumpulkan 103 poin. Cek HASIL
Oke, selamat untuk Dwi Prasetyo alias Dwi Batank dan Kawahara Trijaya Sakti Pells yang berhasil menjadi juara nasional drag bike tahun 2016. Untuk tim dan joki yang lain, ayo maksimalkan di pertarungan tahun depan. #JadilahTangguh [ richard ]