BalapMotor.Net – Kelas Bebek 4T TU 130cc memang kerap menjadi salah satu kelas poin di beberapa event berseri di Indonesia. Salah satunya di event gelaran Gadhuro Sport Club, dimana kelas ini masuk dalam 5 jajaran kelas poin. Kelas ini juga memberikan progress catatan waktu yang terus menajam. Saat ini catatan waktu Bebek 4T TU 130cc konsisten di 8,1-8,0 detik, bahkan di tahun 2016 ini Dwi Batank sempat membuat geger dengan catatan waktunya yang tembus di 7,9 detik dengan motor SRR Hasil Ayam MBKW2.
V-Reinz Bali Queen adalah salah satu tim jawara di kelas ini. Di setiap eventnya, kehadiran mereka sangat diperhitungkan dalam mencatatkan waktu tercepat. Ari Setiawan selaku mekanik sukses melebarkan karyanya hingga menjadi langganan podium oleh beberapa joki papan atas Indonesia. Terbukti dengan hasil balap di Kajen lalu, dimana tim ini sukses mendominasi tangga podium 1 – 4.
Bayu Ucil, Eko Chodox, Nico Sakauw dan Fandi Pendol secara berurutan menempatkan diri mereka berada di tangga podium. Hanya Rully PM dari tim HA ft HK MC Racing yang mampu sejajar dengan mereka, dimana pembalap asal Kebumen ini sukses berada di posisi kelima.
“Power motor memang sudah tidak diragukan lagi mas. Power cepat mengisi setiap oper gigi”, ungkap Bayu Ucil dimana dia tahun ini bersama Jhon PK menjadi ujung tombak dari V-Reinz Bali Queen.
Beberapa saat yang lalu, dunia drag bike juga sempat dikejutkan dengan aksi beberapa tim yang mulai riset bahkan berani tampil dengan sistem non karburator alias injeksi. Ya, masih ingatkan Bebek 4T TU 130cc Pusaka Racing Jogjakarta dan Matic 200cc Vincent Racing Gallery. Bila kita melihat sosok dari Kiki mekanik Pusaka, ternyata dia juga bermain di dunia road race. Pantas saja dia berani bermain injeksi di motor drag bike, karena di road race sendiri teknologi injeksi sudah tidak asing lagi.
Kawahara Trijaya Sakti Pells ternyata tidak mau kalah. Pelle yang juga menggarap motor-motor road race ini, juga mulai unjuk gigi dengan Bebek 4T TU 130cc injeksi miliknya. Belum menemukan settingan terbaik kala AHRS IRC Sragen lalu, Dwi Batank justru nampak berlari melejit di Kajen, Pekalongan. Meskipun tidak masuk dalam podium, namun catatan 8,2 detik sudah sangat baik, apalagi ini pasti masih dalam riset. Selisih 0,1 detik dengan motor berkarburator sangat dimungkinkan motor injeksi dapat sejajar bahkan menyalib.
Jadi, mari kita tunggu catatan waktu fantastis dari kelas ini. Entah kejutan motor “karbu” bisa 7,9 detik lagi atau catatan waktu motor injeksi bisa sejajar dengan motor “karbu”. #MariBerprestasi [ richard ]