BalapMotor.Net – Kelas ini menjadi kelas di Drag Bike yang paling menunjukkan progress penajaman catatan waktu. Biasa bermain di rata-rata 8,4-8,3 detik, namun kini kelas Bebek 4T Standar 150cc sudah tembus di 8,2 detik, bahkan di AHRS IRC Sragen lalu sudah tembus di 8,1 detik! Dalam dunia drag bike, mempertajam waktu 0,1 detik saja pasti membutuhkan waktu riset yang sebentar. Butuh konsentrasi, riset tekun dan “sokongan” dana yang kuat tentunya.
Berbicara soal kelas ini, pasti kita sudah tidak asing lagi dengan Upik UJM Jogjakarta. Ya, beliau adalah mekanik dari tim UJM, dimana karya-karyanya berada di tim-tim besar di Indonesia. Ketika di AHRS IRC Sragen lalu, Erwin Sredek dipercaya untuk membesut motor dari UJM SalaxSpeed. Motor yang dijuluki Lehor 2 ini tembus di 8,173 detik ! Hanya Jhon PK dari tim Chicken Hell saja yang mampu menempel ketat dengan timer 8,185 detik. klik Hasil AHRS IRC Sragen
Ketika bermain di sirkuit Pantai Depok, Parangtritis, Jogjakarta kemarin, kondisi sirkuit memang lebih licin dibandingkan dengan sirkuit Alun-Alun Sragen. Namun hal tersebut tidak menjadi halangan berarti. Terbukti Erwin Sredek (Mojoagung) lagi-lagi mengunci kelas bersama motor dari UJM SalaxSpeed. Meski tidak setajam di Sragen, penampilan Sredek tetap menarik karena dia berhasil tembus di 8,221 detik. Bersama Hendra Kecil, dengan motor yang sama dengan Sredek, Hendra juga catatkan waktu yang sama yaitu 8,212 detik. Cek HASIL
“Motor ini memakai tambahan moncong di mulut karburator. Hal ini disebut dengan velocity stack. Fungsinya adalah untuk meningkatkan gas speed yang melalui ventury karburator”, ungkap Upik UJM yang menjadi andalan dari Surono sang owner tim SalaxSpeed.
Motor yang memakai piston CBR Forged 63,5mm sudah cukup ampuh bermain di volume silinder 150cc. Untuk urusan porting, Upik meng-tuner semua area dengan oversize 2mm. Klep standar akan diatur kerjanya oleh noken yang dipatok pada durasi 264 derajat dan lift 9mm serta timing valve 25/59 (kembar). Untuk bermain di balap malam, Upik mematok pilot jet 27 dan main jet 120. Knalpot yang saat ini menurut regulasi boleh memodifikasi leher, Upik mengandalkan leher knalpot (DOS Jogja) dan silincer kanlpot custom (37 Jogja).
UJM memang sudah sangat lama malang melintang di pertarung kelas FU Standar. Namun, tahun ini UJM nampaknya harus lebih waspada tentunya dengan kemunculan tim-tim baru di FU Standar yang tidak kalah kencang dengan motornya. Sebut saja Chicken Hell dan YB55 yang kerap menjadi jawara dengan joki mudanya.
Oke, berarti persaingan di kelas ini akan semakin berwarna dan semakin sengit tentunya. Terutama untuk kembali saling konsisten dan menajamkan waktu. #MariBerprestasi [ richard ]