BalapMotor.Net – Masih bernuansa Cilacap Bercahaya, dimana The Battle Mizzle Hydra Drag Bike Championship 2015 seri 5 berlangsung di sirkuit Jl. Soetomo, Cilacap, Jawa Tengah. Event ini menjadi wadah yang baik bagi mereka dragster dan masyarakat. Jumlah peserta yang mencapai 460 starter tentu bukan angka yang kecil bagi sebuah event. Apalagi disaat yang bersamaan terdapat event serupa di Cikarang dan Ponorogo. Peserta didominasi oleh pembalap dan tim lokal, terlihat dari berjubelnya pembalap di waiting zoneketika kelas lokal karesidenan dimainkan. Sedangkan untuk kelas open terkesan sepi, karena hanya tim-tim yang punya poin saja yang terlihat.
Termasuk tim yang satu ini. Berasal dari kota gudeg Jogjakarta, tim OP27 berjaya di kelas Sport 2 tak TU 155cc, cek hasil disini. Dengan memberangkatkan 3 pembalap sekaligus, yaitu Kiki Codet (Demak), Akip Kipli (Salatiga) dan Hendra Kecil (Magelang). Dengan alasan menjaga poin pada event gelaran So-Tech Sport Club (SSC), OP27 siap tampil maksimal di Cilacap. Alhasil, ketiga pembalapnya berhasil naik podium. Dimana Kiki Codet “nangkring” di posisi pertama dengan timer 07.104 detik, serta di posisi 4 dan 5 ada Akip Kipli dan Hendra Kecil dengan timer masing-masing 07.213 detik dan 07.290 detik.
Selidik punya selidik, kejayaan OP27 di kelas ini didukung oleh spare part dan perhitungan yang matang. Dengan basis motor Kawasaki Ninja, pengapian dipercayakan pada “si mungil” yang dicomot dari motor trial, ya benar Magnet YZ. Dimensinya yang kecil sekitar 75 mm, piranti ini bertujuan untuk mendapatkan putaran mesin yang ringan. Untuk penyuplai bahan bakar, karburator Keihin PWK Air Strike 38. Karburator ini terkenal dengan dayanya yang menghasilkan tenaga tanpa kompromi. Untuk urusan blok, lubang exsos dibuat 42,5 dan tinggi 42. Hasil tuneran ini didukung dengan knalpot KDX. Dengan ramuan nan jitu tersebut, OP27 berhasil bercahaya di Cilacap.
“Gigi 5 nya ngga mbalik mas, pas Hendra yang mbawa”, jelas Setyo Penceng saat ditanya kegagalan OP27 berada di podium atas Super FFA. Alasan yang sama juga diutarakan Hendra Kecil yang sudah besar ini, gagal cetak timer dibawah 7 detik. Tetapi berhasil medominasi sebuah kelas adalah sebuah kebanggaan, apalagi kelasnya kelas bergengsi. [ Richard ]