BalapMotor.Net – Setelah Eko Chodox, Bowo Samsonet, VP Mboted, Dadang Handaru, Taufik Omponk, Antonius Petruk, Ary Madun dan sederet pembalap senior drag bike Indonesia sudah memberi kisah indah di lintasan 201 meter. Diantara mereka memang masih kerap bertarung dan tak jarang juga naik podium. Tetapi proses regenerasi itu akan tetap ada. Kini, spesial untuk balapmania, ini dia 7 joki pemula drag bike, yang benar-benar masih muda dan sangat berbahaya di tangga podium. Berikut nama-nama mereka :
1. DAFI MINI
Pembalap asal Tulungagung, Jawa Timur ini memang menjadi pemula yang paling berbahaya di tahun 2016 ini. Mengapa? Selain umurnya yang masih muda, pembalap yang tahun ini di kontrak oleh tim Putra Tunggal Manahadap ini juga menjadi pemuncak klasemen poin sementara di gelaran AHRS IRC IDC 2016. Event yang tinggal menyisakan 2 seri ini, peluang Dafi tentu sangat terbuka lebar untuk menjadi kampiun di salah satu event bergengsi di tanah air. Di tim Putra Tunggal Manadap sendiri, Dafi Mini ditandomkan dengan senior Jawa Timur yaitu Adi S. Tuyul.
2. Dicky G.A
Menjadi joki pertama asal Temanggung, Jawa Tengah yang mampu tembus di kancah balap nasional. Ini dia pemula berbahaya, Dicky G.A. Memulai karir dari kelas Bebek 2T Standar 116cc bersama MCM Kebumen. Lambat laun seiring skill dan prestasi yang dia tunjukkan, kini Dicky G.A menjadi salah satu pembalap andalan dari V-Reinz Bali Queen. Banyak pembalap senior yang menganggap kehadiran Dicky G.A patut diwaspadai dan tidak bisa dianggap remeh. Ya, pembalap yang setia didukung oleh sang ayah nya ini, mulai merambah di kelas-kelas sport open.
3. Jhendra Peking
Satu lagi anak didik dari C-plex (C-SQUAD) Jogjakarta yang mampu bersaing di pertarungan kelas-kelas open. Ya, Jhendra Peking salah satu pemula asal Jawa Timur. Di event-event Jawa Timur, nama Jhendra Peking kerap mengisi tangga podium dan tentunya sudah mulai mengusik para pendahulunya seperti Tony Cupank, Ivan Bangun, Alvan Cebonk dan lainnya. Beberapa kali dia juga sempat mengunci kelas “bebek goreng” di event AHRS IRC dengan kuda besi dari C-Squad Jogjakarta.
4. Dicky Ucil
Ini dia pemula asal Kota Knalpot Purbalingga yang kerap memberi kejutan di event-event seputar Jawa Tengah. Di awal tahun Dicky Ucil memberi gebrakan serius kala dirinya berhasil diduetkan dengan Eko Chodox di tim Simple Concept Ole. Tidak jarang Dicky Ucil menjadi jawara di kelasnya para raja yaitu Sport 2T TU 155cc. Bocah ini juga didukung penuh oleh tim Fan-Terra Pekajaman Hj. Supriyanti di kelas Sport 2T Standar 150cc.
5. Eza Chemonk
Salah satu pemula di Jawa Barat yang yang didukung oleh tim Jocell Kawahara Racing, siapa lagi kalau bukan Eza Chemonk. Di kancah pertarungan Jabar, dirinya memang sangat diunggulkan untuk meraih podium. HA feat HK FasterChiki MC Racing tim asal Jateng yang kerap main di Jabar juga rajin mempercayakan motor-motornya untuk dikebut oleh Eza Chemonk. Akankah Eza Chemonk akan mengikuti jejak Asep Robot hijrah ke Jogjakarta untuk menambah skill nya?
6. Dimas Bangkit
Kelas Bebek 4T Standar 150cc atau yang lebih dikenal dengan kelas FU Standar adalah kelas yang banyak diminati oleh para pemula. Salah satu pemula yang sukses mencuri perhatian dari kelas ini yaitu Dimas Bangkit. Bocah cilik asal Jepara, Jawa Tengah ini benar-benar mencuri perhatian khalayak drag bike. Bersama tim yang tergolong baru dan berbahay juga, yaitu YB55, Dimas Bangkit menjadi ancaman serius di kelas FU Standar. Berkat prestasi gemilangnya tersebut, kini Dimas sudah sering terjun bermaindi kelas-kelas lainnya.
7. Bagus Legowo
Satu lagi pemula asal Purbalingga yang sudah mulai berani “keluar kandang”. Bagus Legowo di tahun ini didukung penuh oleh MK-Tech Jogjakarta yang dikenal dengan ninja standarnya dan TK-Tech yang juga dikenal sebagai salah satu dedengkot di FU200cc. Selain kedua tim tersebut, bersama DK Speed Wonosobo, Bagus Legowo juga pernah mengunci kelas FU Standar dengan catatan fantastis di 8,2 detik di event Banjarnegara lalu.
Oke, tentunya masih banyak pemula berbahaya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Mari kita nantikan kiprah mereka untuk bersaing dan menggantikan dominasi dari para senior mereka. Seperti yang kita tahu, saat ini Alvan Cebonk, Eko Chodox, Dwi Batank, Erwin Sredek, Kiki Codet, Nico Sakauw, Tony Cupank, Asep Robot, Yogie Keycot dan lainnya masih sangat susah untuk digoyahkan konsistensinya. Namun saat-saat regenerasi itu pasti akan ada. #MariBerprestasi [ richard ]