BalapMotor.Net – Pasukan Merah asal Bologna, Italia baru saja merayakan kemenangan kedua berturut Francesco Bagnaia, dalam grand prix kandang yang berlangsung di sirkuit Misano, San Marino (19 September).
Dengan hasil ini, mereka masih memimpikan gelar juara dunia yang hilang sejak 2017. Pecco Bagnaia sementara tertinggal 48 poin dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Tapi masih ada harapan dari empat balapan tersisa atau 100 poin yang direbutkan.
“Kami adalah produsen kecil, tetapi kami banyak berinvestasi dalam teknologi. Kami saat ini memimpin kejuaraan konstruktor dengan 13 poin di depan Yamaha, dan juga sangat dekat dengan tim, hanya tiga poin,” kata direktur olahraga tim Borgo Panigale.
“Minggu lalu, tribun penonton berwarna kuning, dengan para penggemar bersemangat untuk menyambut balapan terakhir Valentino Rossi di Italia. Sekarang mari berharap tahun depan tribun tersebut akan berubah menjadi merah. Pecco Bagnaia adalah pebalap dari VR46 Academy, dan dia mengendarai Ducati. Kami berharap di masa depan Ducati dan Bagnaia akan berada di MotoGP seperti Ferrari di F1,” ungkap Paolo Ciabatti.
Meskipun begitu, Ciabatti mengungkapkan tetap tidak ada Rossi baru. Vale hanya satu dengan popularitas yang luar biasa tidak akan dapat disamakan pembalap lainnya. “Martin, Bastianini, Bagnaia bagaimanapun bukanlah Rossi yang baru, karena Valentino telah menjadi juara selama lebih dari dua puluh tahun,” ujarnya.
“Popularitas olahraga ini juga meningkat berkat dia, dalam hal citra saya pikir hanya ada satu Valentino dan tidak akan pernah ada yang lain. Dia adalah karakter seperti Michael Jordan. Ada banyak juara dalam bola basket, tetapi hanya ada satu Jordan,” jelas Cabiatti dilansir dari gp-one.