BALAPMOTOR.NET – Jogjakarta sejak lama memang dikenal sebagai kiblatnya dunia otomotif Indonesia, termasuk balap motor. Mencari mekanik balap tersohor di Indonesia, mayoritas pasti berdomisili di Jogja. Kalo kita berbicara dunia drag bike, nama seperti M. Yusron, Yudha Kemo, Potter OTD, Danang C-Duck, Upik UJM, Kentus Poetra Mahesa, C-Plex C-Squad, Mlethiz MBKw2 adalah beberapa mekanik handal yang bermarkas di Jogjakarta. Begitu juga dengan jajaran joki dragnya. Pada era 2005-an, Jogjakarta memiliki joki-joki berbahaya. Sebut saja seperti Dadang Handaru, Antonius Petruk, Ary Madun, Taufik Omponk, VP Mboted dan Muslih Wuri.
Namun, seiring perkembangan dunia drag bike dan muncul banyaknya joki-joki muda bertalenta, nama-nama joki kawakan diatas seakan mulai kurang bertaji lagi. Ya, banyak memang yang berpendapat dan sudah tidak dipungkiri lagi jika Dadang Handaru dkk belum menemukan generasi penerusnya. Kalo cuma joki biasa tentu banyak, namun joki yang mampu masuk di jajaran podium event open, Jogja terbilang sangat minim. Bisa dikatakan pula, perkembangan mekanik di Jogja lebih pesat daripada perkembangan jokinya.
Pada tahun 2016, bocah ini mulai mencuri perhatian sejak berlaga di event Fun Drag Bike GDS Klaten. Mekanik sekelas Danang C-Duckz pun langsung terpincut dengan gaya balapnya. Setelah beberapa bulan Dwi AW atau yang sebelumnya memakai “nama panggung” Agus Kenthus” ini berguru di padepokan C-Duckz, kini skill dan mental balapnya sudah membuahkan prestasi membanggakan. Sempat menjadi joki tercepat dalam event berseri yang digelar di Klaten, Dwi AW juga menarik perhatian dari kliker Salatiga.
Ya benar, AB Bendol dari ABRT20 Racing Salatiga memang kepincut dengan skill yang dimiliki oleh bocah Jogja ini. Danang C-Duckz dan AB Bendol saat ini memang tengah menjalin kerja sama dalam bisnis knalpot, jadi jangan heran jika akhir-akhir ini Dwi AW juga membesut kuda besi dari ABRT20. Jadi bisa dibilang, saat ini Dwi AW berada dalam didikan 2 mekanik besar drag bike Indonesia yaitu Danang dan AB Bendol.
“Alhamdulillah mas atas prestasi saya saat ini. Tapi perjalanan masih jauh, masih banyak yang harus saya pelajari lagi”, ungkap Dwi AW.
Hadirnya Dwi AW tentu akan semakin memanaskan persaingan di kelas-kelas pemula, apalagi saat ini para promotor event sedang rajin-rajinnya membuka kelas pemula. Dwi AW tentu menjadi ancaman serius bagi Febri Jenglot, Wildan Kecil, Joko Precil dkk. Tapi pertanyaannya saat ini adalah, siapakah diantara mereka yang akan bersinar di tahun ini? Semoga semua dari mereka akan bersinar seperti para pendahulunya, jangan sampai prestasi hanya sebatas gebrakan dan menurun akibat gengsi yang meninggi. #MARIBERPRESTASI [ richard ]