BalapMotor.Net – Sirkuit Non Permanen (NP) Brigif 15 Kujang II Cimahi merupakan salah satu trek dadakan yang cukup rutin digelar event balap. Di trek ini, hampir setiap bulannya ada gelaran balap Road Race. Kali ini penulis mau membahas mengenai kelas Bebek 2 Tak STD (Bebek Tiet) di trek ini.
Pastinya, untuk keas Bebek Tiet sendiri ada dua basis motor yang sangat sering dipakai, yaitu Yamaha F1ZR dan Suzuki Satria 2 Tak. Kedua motor ini bersaing sengit menaklukan trek NP Brigif Cimahi. Pada gelaran balapa 4th Anniversary Ex-Rider Jabar akhir pekan lalu (25-26/2) sendiri, Yamaha F1ZR tim CV Putra Harapan yang ditunggangi Tedy Permana mampu jadi jawara.
Pada posisi keduannya ditempati oleh Suzuki Satria Blue Racing Jabbar Kinanti MDR Rolling Speed yang ditunggangi Jafar Munir. Berlanjut pada posisi ketiga diisi oleh Suzuki Satria dari KDX Geulis Motor yang ditunggangi Reynaldi Pradana.
Jumlah Percepatan Jadi Problem
Lalu apa sih kelemahaan dan keunggulan dari Suzuki Satria dibandingkan F1ZR menurut para rider penunggangnya? Reynaldi Pradana dan Jafar Munir yang podium kemarin kasih pendapat yang sama ternyata gaes. Kelemahaan Suzuki Satria sendiri untuk di sirkuit Brigif Cimahi adalah karena soal perpindahan gigi.
Perlu diketahui bahwa Suzuki Satria 120 sendiri mempunyai jumlah percepatan ada 6, ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan Yamaha F1ZR yang hanya memiliki 4 percepatan.
“Kalau Satria kelemahaannya kita memerlukan banyak moment di trek lurus. Jadi dibandingkan dengan yang pakai F1ZR, kita lebih banyak ngoper giginya mas,” ungkap Jafar Munir yang asli Subang, Jawa Barat kepada penulis setelah race kemarin.
“Tidak hanya di trek lurus, saat masuk tikungan juga sama, kita harus menurunkan persneling lebih banyak,” terang Reynaldi Pradana yang harus berjuang ekstra melawan barisan F1ZR untuk meraih podium pada balapan kemarin.
Lantas mengenai bodi dimana Suzuki Satria 2 tak mempunyai bodi yang lebih bongsor, ternyata menurut Reynaldi Pradana dan Jafar Munir justru tidak ada masalah di sirkuit Brigif. “Kalau bodi justru saya lebih suka Satria om kalau di tikungan. Satria kan posisi duduknya lebih rendah jadi lebih nyaman. Memang kalah lincah, tapi untuk di Brigif soal bodi tidak ada masalah,” tambah Reynaldi Pradana.