Bebek 4T TU 130cc SC Ole, Kencang Tapi Kurang Hoki

Eko Chodox tertangkap jump start di Wonosobo | Foto: Richard
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – “Bangun dari tidur panjang” ya mungkin kalimat itu patut disematkan pada satu spek motor milik Simple Concept Ole. Buat para pecinta drag bike pasti sudah pernah melihat motor ini tampil di event, namun sejak mengalami insiden yang cukup parah, motor ini harus “diistirahatkan”. Di tahun 2016 ini, motor yang berciri khas warna SC Ole ini juga baru 2x tampil, yaitu di TPM Cimahi dan Wonosobo kemarin.

Motor andalan dari Eko Chodox ini sebenarnya sudah mengancam lebih awal dengan timer setting nya. Ketika setting di Klaten, motor garapan M. Yusron ini sanggup tembus 8,0-8,1 detik. Catatan tersebut adalah bekal yang sangat baik untuk bertarung di event. Namun apa daya, motor ini harus terlempar dari 5 besar podium di Cimahi dan Wonosobo.

NHKhelm

“Catatan waktu setting sudah baik sekali mas, bisa nyentuh sampai 8,0 detik. Tapi memang mungkin belum waktunya. Di Cimahi motor sliding terlalu lama karena aspal licin, di Wonosobo malah kena jump start hehe”, ungkap Eko Chodox yang tahun lalu pernah mengalami insiden bersama motor ini karena ada trouble pada kabel gas atau skep karburator yang macet.

Hendra Kecil juga gagal masuk podium | Foto: Richard
Hendra Kecil juga gagal masuk podium | Foto: Richard

Meskipun di Wonosobo tertangkap JS, Chodox mampu tembus 8,4 detik, padahal podium pertama saja hanya berlari di 8,5 detik yaitu Alvan Cebonk. Kala itu Cebonk membesut motor dari V-Reinz Bali Queen yang dikenal sebagai spesialis bebek 4T TU 130cc. Tapi kondisi cuaca dan sirkuit di Wonosobo kala itu juga tidak ideal bila dijadikan ajang pengukiran best time.

Kembali membahas motor kelir merah ini. M. Yusron tahun ini memang mulai keluar dari area nyamannya. Biasa mengorek mesin 2 tak, tahun ini korekan 4 tak sudah bias unjuk gigi. Lihat saja FU 200cc milik SC Ole, motor tersebut sangat rajin masuk dalam tangga podium, bahkan tak jarang justru mengunci kelas Bebek 4T TU 200cc.

Untuk spek mesin, belum terlalu banyak yang bisa kita ketahui.

“Piston forging 55,25, klep 28/24, durasi 287 derajat, karbu UMA 30, ratio 1(14/35) dan final gear 13/34”, tambah Chodox yang pastinya di event mendatang akan tampil beringas dengan motor ini.

Keberuntungan atau hoki memang ngga bisa disetting. Kalau memang belum waktunya, mau gimana lagi? Jadi, apakah Bebek 4T TU 130cc SC Ole akan berjaya sama seperti FU 200cc SC Ole yang kini menjadi salah satu jawara di Bebek 4T TU 200cc ? Apakah Bebek 4T TU 130cc SC Ole akan sanggup menghadang dominasi V-Reinz Bali Queen, MBKW2 dan jawara yang lain? Terus pantau infonya hanya di media kesayangan anda ini ya… [ richard ]

VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakMesin KTM Bermasalah, Smith Bingung
Artikulli tjetërJelang Fun Race J4-Vent Sentul : Digelar Sesi Latihan Bebas MiniGP dan Pakai Transponder Hari Ini
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike