BalapMotor.Net – Seperti yang diketahui bersama, balap MotoGP mengalami libur panjang akibat pandemi virus corona yang terus mewabah. lalu bagaimana pembayaran kontrak dan gaji para pembalap?
Soal ini tergantung dari kontrak masing-masing pembalap. Masing-masing pembalap pastinya mempunyai kontrak dengan ketentuan masing-masing dengan pabrikan maupun timnya.
“Soal kontrak secara garis besar, ada bagian yang berhubungan dengan hak image dan ada bagian yang berdasarkan dari performa balap,” ungkap Simone Battistella, manajer yang menaungi beberapa pembalap top, salah satunya Andrea Dovizioso.
Yang dimaksud hak image misalnya adalah status pembalap sebagai ikon dari pabrikan yang menaunginya. Misal seperti Valentino Rossi yang jadi ikon Yamaha atau Marc Marquez sebagai ikon Honda.
Selama kontrak berlangsung, pembalap tetap mendapat gaji dari bagian itu meski tidak ada balapan digelar. Sementara untuk performa, biasanya pembalap akan menerima nominal tertentu ketika tampil balap atau ketentuan sejenisnya.
Jadi jika tidak ada balapan, kebanyakan pembalap tidak akan menerima bayaran untuk performa di atas trek. Ibaratnya ada gaji pokok dan upah tambahan setiap masuk kerja.
Nah untuk pembalap kelas Moto2 dan Moto3 yang tidak menjadi ikon dari pabrikan tertentu, kemungkinan hanya mendapat nominal kecil sesuai kontrak masing-masing.
Pembalap juga akan kehilangan bayaran dari sponsor karena tidak ada balapan. Itu juga berlaku juga buat Dorna dan tim yang mendapat sponsor dan hak tayang dari televisi.
“Jika tidak ada balapan, tentu akan ada banyak masalah. Tidak terlalu besar untuk pembalap, tapi akan berdampak besar buat penyelenggara dan tim, karena akan kehilangan sponsor, hak televisi, dan semua itu.” jelas Battistella.