BalapMotor.Net – Andrea Dovizioso menyalahkan Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo atas crash yang terjadi pada tikungan keenam di MotoGP Jerez, akibatnya ketiga pembalap gagal mencapai garis finish dan tak mendapatkan poin di balapan ini.
Kejadian bermula saat ketiga pembalap bersaing untuk mendapatkan posisi podium, ketiganya bertabrakan di tikungan keenam saat balapan tinggal menyisakan tujuh lap lagi. Awalnya, Dovi dan Lorenzo ada di posisi dua dan tiga, sementara Pedrosa di posisi empat.
Dovi dan Lorenzo saling melakukan aksi overtaking, sedikit melebar saat memasuki tikungan keenam. Saat Lorenzo memasuki tikungan, tiba-tiba Pedrosa datang dari arah belakang dengan kecepatan tinggi. Alhasil, crash tak bisa dihindarkan. Dovi anggap Pedrosa membuat kesalahan besar, karena dia merupakan pembalap yang memiliki pandangan lebih baik dari kedua pembalap di depannya.
“Saya pikir kesalahan terbesar berasal dari Dani, karena dia berada di belakang kami. Dia masuk sedikit lebih cepat dari biasanya. Jika Anda masuk lebih cepat dari biasanya dan seseoarng berada di depan Anda, karena kami berada di depan Dani, kami memutuskan garis,” kata Andrea Dovizioso.
“Tapi Dani yang berada di belakang, seharusnya bisa melihat situasi bukan memotong dari dalam, lebih cepat dari setiap lap (lainnya), akhirnya terjadilah kecelakaan. Yang pasti dia membuat kesalahan,” tambahnya.
Namun, Dani Pedrosa berpendat bahwa itu bukan kesalahannya, karena tidak mengambil tikungan lebih cepat dari biasanya, dan merasa bahwa perbedaan kecepatan datang dari pembalap Ducati yang lambat karena melebar. “Tidak, saya tidak lebih cepat, kalau tidak saya tidak bisa mempertahankan garis saya. Saya melakukan garis normal saya. Mereka melambat karena mereka berada di luar,” kata Pedrosa.
Dovi juga salahkan rekan timnya. “Disisi lain Jorge tidak melihat pembalap yang ada di belakangnya. Dia memilih untuk mempertahankan posisinya dan keluar secepat yang dia bisa. Ini adalah campuran dari kesalahan (antara Pedrosa dan Lorenzo). Yang pasti, Dani dan Jorge melakukan kesalahan,” jelas Dovi. [Deni]
