BalapMotor.Net – Sosok berpostur kurus, rambut lurus dan berkacamata minus di dunia drag bike Indonesia dapat merujuk ke salah satu mekanik andalan Jogjakarta. Ya, pria yang akrab dipanggil Potter, sekilas memang mirip dengan peran Harry Potter di film luar negeri. Kalo yang dluar negeri bisa menyulap sapu terbang, kalo Potter Jogja bisa menerbangkan ninja standar melesat hingga 7,1 detik di jarak 201m.
Ya, kelas Sport 2T Frame Standar 155cc memang sarat akan persaingan dan penajaman waktu. Tedy Kancil sempat merasakan menjadi pemegang rekor di kelas ini bersama ninja standar milik tim Tuan Penjahat yang merupakan garapan dari Setyoko Penceng. Tak lama kemudian, Jhendra Peking menyalin timer dari Tedy kala bertarung di event Gelora Bung Tomo. Kuda besi yang dikemudi oleh Peking saat itu adalah ninja standar milik tim Aneka Group, yang juga merupakan garapan Potter.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhir pekan kemarin, lagi-lagi kuda besi garapan Potter kembali berlari di catatan waktu 7,1 detik. Hanya saja kali ini giliran Asep Robot yang mengemudi ninja milik tim IUS Motor Pekajaman. Asep Robot memang punya skill lebih di kelas ini, terbukti dirinya kerap masuk di jajaran podium bersama ninja Fan-Terra Pekajaman.
Nah, berkat kerja kerasnya “bertapa” di padepokan OTD Pekajaman. Joki asal Jabar ini mencatatkan dirinya sebagai joki tercepat di kelas ninja standar dengan catatan waktu 7,153 detik. Catatan yang sedikit lebih unggul dari rekor rekan satu padepokannya yaitu Jhendra Peking.
“Piston standar dan masih 150cc. Ukuran head squish 13derajat dengan profil porting 28 dan lebar 43”, ungkap Potter saat dihubungi oleh reporter.
Sekedar info saja, 3 event bergengsi terakhir kemarin, ninja karya Potter selalu mengunci kelas. Bukan tanpa perjuangan, pasukan karya Potter juga sempat terpuruk beberapa bulan lalu. Catatan waktu mereka cukup berat untuk bersaing dengan para rival. Ya, namanya hidup memang selalu berputar. Kini pasukan OTD Pekajaman sudah kembali ke jalur juara, sinyal keras untuk para rival supaya selalu waspada di setiap eventnya.
“Yogie Keycot harusnya bisa lebih tajam lagi mas, tapi sayang kabel gas nya putus tepat saat Yogie lepas start”, ungkap Arief Sakir selaku “tangan kanan” dari Potter.
Ya, Yogie Keycot memang harus berlapang dada karena tidak bisa menyentuh garis finish, karena ninja yang dikemudikannya mengalami trouble pada kabel gas nya yang putus. Ninja yang dikemudikan Yogie adalah ninja standar milik Aneka Group Pekajaman, yang tentunya juga sangat punya kans untuk tembus 7,1 detik.
Oke, selamat buat Asep Robot atas predikat pemegang rekor ninja standar tercepat. Akankah Asep Robot sanggup bertahan atau justru disalib lagi oleh para rival atau bahkan rekannya sendiri? [ richard ]