BalapMotor.Net – Dua kelas matic TU 200cc yang tersaji dalam ajang Kawahara IRC IDC 2018 seri 2 di Karanganyar menempatkan 2 matic from Sukoharjo dan Madiun menjadi yang terbaik. Di kelas matic 200 pemula, Joko Percil meraih podium teratas dengan Yamaha Mio garapan K-Cil Madiun.
Sementara pada kelas matic 200 open Fandi Pendol dengan bendera BRG Sakinah Racing ART jadi yang terdepan dengan Mio Agus Moon dari Sukoharjo, Jateng. Pastinya dengan hasil ini membuktikan matic keduanya punya kapasitas yang sama banternya.
“Motornya istimewa mas, khususnya putaran bawah yang langsung ngejet. Dengan Mio ini saya sudah 4 kali naik podium di IDC 2018. Dua kali juara pertama kelas pemula dan podium 4 serta 5 di kelas open.” Tegas Joko Percil dengan bendera RC3 Duri Bambit MM Cafee.
Sementara Fandi Pendol pada seri kedua ini mampu memberikan kejutan di kelas matic Tu 200cc wajib knalpot Kawahara. Ia menjadi yang terdepan di kelas open dengan catatan waktu 7,544 detik.
Padahal dragster asal Semarang ini mengakui kalau motor matic paling sulit ditaklukannya. Seperti kita ketahui Pendol punya perawakan jangkung, hal ini cukup menyulitkan dirinya dalam memacu motor-motor matic.
Namun fakta berbicara lain, entah keberuntungan atau ketidak sengajaan, Fandi Pendol lah juaranya. Namun tentu saja tanpa ditunjang motor yang istimewa dan kematangan dari si joki hasil ini pun akan sulit digapaianya.
“Matic BRG Sakinah sama dengan matic yang lain mas. Karbu UMA 32, main jet 135 dan pilot jet 52. Untuk klep 33,5-28,5 dengan durasi 265. Roller pakai ukuran 7 gram dan kita juga gunakan knalpot Kawahara,” papar Agus Haryanto, seraya tegaskan untuk CDI custom made in dewek.
| Yugo