BalapMotor.Net – Pada gelaran Bodisa Drag Bike Kejurda Banten seri ke-3 tengah pekan kemarin, Gerry Percil (Mac23) kembali buktikan kapasitasnya. Event yang berlangsung di sirkuit Lapter. TNI-AU Cicangkal tersebut menorehkan hasil yang manis buat Joki asal Madiun. Total, Gerry sabet 10 podium, dengan 6 podium diantaranya menjadi yang terbaik alias juara pertama.
Lebih mentereng, dia (Gerry) mampu catatkan dirinya sebagai peraih best time. Tampil di kelas FFA, Gerry sukses berlari 6.907 detik. Catatan kepala 6 tersebut menjadi sebuah bukti yang tak perlu diragukan lagi. Gerry feat Ninja Sanjaya entah keberapa kalinya telah sukses berlari di bawah 7 detik.
Perlu dipertegas. Pada event yang final race digelar pada hari Kamis tersebut hanya Gerry dan Ninja FFA Mac23 karya Sanjaya yang mampu berlari di bawah 7 detik. Selain itu, untuk sport 2T 155cc TU juga mereka kuasai.
Bahkan torehannya lebih wow. Di layar hasil, 3 podium teratas diraih pembalap yang memacu Ninja Mac 23 No Limit tersebut. Gerry tembus 7.000 detik, Rully PM kedua dengan 7.065 dan ketiga ada nama Ocky Camat dengan catatan 7.073 detik.
“Alhamdulillah mas, banyak rezeki di sini. Hasilpun sangat memuaskan. Catatan baik dari IDC Pemalang kemarin mampu saya pertahankan sampai di Tanggerang ini.” Ungkap Gerry Setiawan, yang kian matang dan konsisten ini.
Dia Rookie, namun prestasinya sudah ia tunjukan dengan hasil yang luar biasa. “Gerry baru kelihatan dan melejit namanya mulai tahun 2016 kemarin. Memang kalau di Jatim dulu Gerry sudah punya nama, tapi belum mampu berbicara kalau main di luar daerah. Walaupun baru naik seeded, tapi mental dan skill nya mampu ladeni yang senior,” pungkas Anditya Kresna, pengawal pacuan Mac23 dan Sanjaya.
Ninja Gembot Mac23
Saat kelas FFA, Gerry ditunjang pacuan special yang memang diperuntukan khusus untuk kelas FFA. Speknya Ninja TU, namun punya kapasitas yang lebih besar dari Ninja TU yang digunakan untuk kelas Sport 2T TU.
Dengan motor ini, Gerry sudah sabet gelar best tim di Pertamax Seri 1 Boyolali. Juga konsisten podium di event bergengsi lainya. Namun disayangkan, saat event IDC kelas FFA tak mempertandingkan partai final.
“Untuk kapasitas power memang lebih kuat yang Ninja untuk FFA ini mas. Tapi kalau enak dibawa ya yang khusus sport TU, kalau yang FFA masih terlalu liar dan butuh pengendalian yang luar biasa saat memacunya.” Ujar Gerry Percil, yang kini punya poin kuat di event-event bergengsi Drag Bike 2017.
Ditunggu konsistensinya! |@yugo.aol