BalapMotor.Net – Semangat untuk kembali membuka kelas Legenda Bebek 2T TU 125cc Underbone tak sekedar angan-angan belaka. Memang tak semua daerah gencar membuka kelas ini. Untuk wilayah Jawa, DIY dan Jateng bisa disebut patokannya untuk kelas yang satu ini.
Terakhir, saat event Road Race di Kab. Wonosobo, Jateng kelas ini kembali dipertandingkan. Peminatnya memang pemain lama yang coba bernostalgia kembali. Nama tenar di eranya macam Agus Bledug, Bima Octavianus, Jojon AM, Taufan Dinar Akbar dan lainya kembali bertarung di lintasan. Total kelas Underbone diikuti 13 pembalap.
Denny Gareng, pembalap asal Semarang yang merupakan pemain lama era Underbone turut bertanding. Bahkan, Ia hanya tampil dengan spek standar. Namun, Gareng berhasil menjadi yang terbaik walaupun lawanya punya spek yang lebih istimewa.
“Iya mas, ini motor standar yang memang untuk main di kelas 2T Standar. Namun, saya juga tak mau ketinggalan ikut kembali meramaikan kelas underbone. Tinggal ganti knalpot langsung gas.” Ujar Deny Gareng, pembalap kelahiran 1984 yang memacu F1ZR dari ASB ICC Racing Team (Semarang).
Sekilas tentang Denny Gareng. Doi adalah pemain senior yang masih aktif di event Kejurdaan. Event Jateng hampir selalu ia hadiri, juga sering berlaga pada event seputaran Jabar dan Banten.
“Namanya hobi yang sudah melekat dalam jiwa mas. Tahun ini road race Jateng kembali bergairah, semoga terus seperti ini dan kalau bisa setiap minggu ada event road race, seperti 5 tahun silam.” Tambah Denny Gareng yang juga aktif turun latihan di sirkuit PRPP Tawang Mas Semarang.
Bebek Tiet ASB ICC Racing Team
Mengenai pacuan yang digeber Gareng, memang masih standar. Itu lantaran motor ini sebenarnya diperuntukan untuk kelas 2T std. Namun, lantaran juga ingin mengikuti dan menghidupkan kembali kelas legenda Underbone, motor ini diturunkan juga.
“Motor tak ada spek istimewanya mas, karena memang hanya untuk bertarung di kelas standar. Beda dengan yang lain yang sudah menggunakan mesin korekan. Jadi pada event ini kita bawa 2 knalpot, satu standart dan satunya knalpot racing khas kelas Underbone.” Jelas Mas Oki, pemilik bebek tiet ini.
Toh dengan spek standar, Denny Gareng masih mempu menjadi juara. “Tak ada masalah kalau mau turun di kelas Underbone dengan spek standar. Kan kapasitas masih di bawahnya, jelas kalau membahas motornya pasti kalah dengan yang asli sudah digarap. Terpenting mas, kalau turun di kelas Underbone wajib menggunakan knalpot racing. Itu saja!” Pungkas Joko Pujiono, pimpinan perlomaan yang juga mantan pembalap di era Underbone. | @yugo.aol