BalapMotor.Net – Maverick Vinales memang tampil luar biasa, bahkan sejak tes pra-musim tahun lalu, menghadapi MotoGP 2017 bahkan ia berhasil menang di dua balapan awal, GP Qatar dan GP Argentina. Namun, faktanya Vinales masih belum nyetel 100% dengan motor Yamaha YZR-M1 yang menjadi tunggangannya.
Ramon Forcada selaku Chief Crew ungkapkan bahwa pembalap berusia 22 tahun itu berusaha keras maksimalkan potensi Yamaha YZR-M1. Meski sepertinya gahar saat balapan, Forcada katakan kalau Vinales menghindari late braking (mengerem terlambat), agar dapat keuntungan maksimal dari motor Yamaha saat keluar dari tikungan.
“Maverick ingin motor yang mudah dikendarai dan (memiliki) traksi dari Yamaha, yang ternyata seperti Honda dan secepat Ducati,” ucap Forcada kepada Motorsport.com. “Tapi semua pembalap ingin seperti itu juga. Karena dia tahu itu tidak mungkin, maka dia tidak mengendarai motor dengan cara paling nyaman, melainkan mencoba untuk mengekstrak maksimal dari apa yang ditawarkan Yamaha,” tambahnya.
“Dia ingin mengerem terlambat dan lebih keras, dan menikung lebih kencang, seperti Honda. Tapi dia sadar motor ini tidak mungkin. Jadi, dia harus sedikit meniru apa yang dilakukan Jorge (Lorenzo),” tutup Ramon Forcada.
Maverick Vinales menurut Ramon Forcada adalah pembalap muda potensial, usianya masih mudah tetapi sudah mampu maksimalkan potensi Yamaha YZR-M1, ada kelebihan namun ada juga kekurangan yang harus diperbaiki. Forcada katakan kalau Vinales miliki kelebihan, kini telah lebih cepat saat berada di tikungan, tak seperti saat bersama Suzuki musim lalu.
Namun, Vinales masih punya kekurangan soal start, saat balapan start Vinales buruk, dan ini jadi titik lemah Vinales. “Dia harus memperbaiki startnya, tapi itu hanya soal waktu. Dalam kualifikasi, dia harus membiasakan diri untuk mendapatkan catatan waktu pada lap pertama, bukan kedua,” terang Forcada. (Deni)