BalapMotor.Net – Di Event Kawahara IRC IDC Bantul kemarin (2/4), ketika kelas ninja standar sedang berlangsung, hujan pun turun. Padahal ketika race hanya tinggal menyisakan 4 starter saja. Namun dengan aturan yang sudah disepakati sebelumnya, yaitu jika hujan turun dan race belum selesai, maka kelas tersebut dapat diulang. Alhasil, kelas ninja standar khusus knalpot kawahara pun diulang. Sebelum race diulang, pasukan Sanjaya Jet tengah memimpin klasemen podium sementara.
Race pun diulang dengan kondisi sirkuit yang basah. Teknik dan kesabaran joki dalam memainkan gas dan kopling sangat berperan disini. Dari data HASIL, pasukan Sanjaya Jet harus berpuas diri karena tidak bisa tampil sebaik di race sebelumnya. Ya, pasukan Yudha Kemo hanya memasukkan Gery Percil dari tim MAC23 di posisi keempat. Namun pasukan Potter OTD justru mengamuk di race ulang ini. Jhendra Peking yang membesut ninja Aneka Group Pekajaman berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 7,338 detik. Fandi Pendol yang membesut ninja IUS RCB1 SSS Excel yang notabene juga garapan Potter ini berhasil masuk di peringkat ketiga. Terakhir ada Jhon PK yang membesut ninja Putra Tunggal Manahadap, garapan Potter juga berhasil menutup podium kelima.
Joki asal Mojokerto, Erwin Sredek nyatanya layak disebut sebagai “spesialis” ninja standar. Pasalnya dia tetap konsisten untuk masuk podium. Meskipun trek basah, dia berhasil masuk di peringkat kedua dengan ninja garapan Setyoko Penceng (PRK). Namun berbeda dengan tahun lalu. Jika di tahun 2016 kemarin Sredek memakai ninja SRR Hasil Ayam, di tahun ini dia memakai ninja YPM55 Militan, meskipun kedua tim tersebut sama-sama garapan dari Penceng.
“Untuk di kelas ini knalpot memang menjadi fokus utama mas. Dengan batasan regulasi untuk tidak mengubah beberapa bagian knalpot, tentu sangat berpengaruh terhadap peforma motor. Untuk knalpot ini memang punya kelemahan di putaran atas yang justru melorot. Namun saya dan mekanik yang lain tentu belum puas dengan timer sekarang, pasti masih bisa lebih cepat lagi. Soalnya kan kita juga ngga mikirin ninja standar saja, spek motor yang lain juga menjadi pikiran hehe”, ungkap Yudha Kemo Sanjaya yang diangguki juga oleh Potter.
Namun dengan waktu yang sangat mepet, tidak sampai satu bulan. Riset knalpot Kawahara pada ninja-ninja jagoan ini termasuk cepat. Bila standar waktu ninja dengan knalpot bebas sudah bisa menyentuh 7,2-7,3 detik. Dengan knalpot Kawahara yang masih standar, timernya sudah mendekati kok. Pasti kedepannya bisa lebih cepat lagi, setidaknya setara dengan timer pemakaian knalpot kompetisi. [ richard ]