BalapMotor.Net – Seperti yang sudah diprediksi pada berita sebelumnya, dimana kelas Bebek 4T TU 200cc akan kembali direbut oleh tim Kawahara Top Jaya Pells. Alhasil, dari data HASIL, Dwi Batank selaku joki andalan dari tim Kawahara Top Jaya Pells berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 7,265 detik. Bila melihat dari track record sebelumnya, di sirkuit yang sama yaitu Lanud Depok, Bantul, tahun lalu Dwi Batank berhasil tembus di 7,1 detik. Terlepas dari hal itu, Dwi Batank telah sukses menjaga tradisi podium dari “Yellow Jet” garapan Pelle ini.
Bukan bermaksud meremehkan mekanik dan tim yang lain, namun FU 200cc kelir kuning ini memang punya julukan sebagai FU 200 tercepat di Indonesia, yang tentunya juga sulit untuk dikalahkan. Namun bila kita menganalisa lebih dalam. Di data hasil, FU Putra Tunggal Manahadap sukses membawa 2 jokinya sekaligus masuk di podium kedua dan ketiga. Jhon PK yang berhasil masuk di peringkat 2, sukses mencetak waktu 7,269 detik, ya hanya selisih 0,004 detik dari Dwi Batank. Di peringkat ketiga ada Dafi Mini yang juga berhasil menempel ketat Dwi Batank, dengan catatan waktu 7,281 detik. Balapmania pasti sudah tahu dong FU200 milik Putra Tunggal Manahadap ini garapan siapa? Ya benar, Cak Moed alias CMT adalah sosok dibalik peforma apik FU kelir biru asal Jawa Timur ini.
“Kami memang memiliki 2 motor dengan spek FU200 mas, yang satu untuk kejurda dan yang satu untuk event besar, ya seperti event di Bantul kemarin”, ungkap Dheny salah satu owner di tim Putra Tunggal Manahadap.
Bila catatan waktu sudah tipis-tipis seperti ini, tentu persaingan tambah semakin seru. Adu riset dan skill joki sangat dikedepankan. FU200 YB55 JRM juga sukses masuk di peringkat keempat, sesuai dengan prediksi dari reporter. Ya, kali ini bukan Lintang Kumara yang menjadi eksekutor, melainkan joki jangkung asal Semarang yaitu Fandi Pendol. Di posisi kelima ada Alvan Cebonk yang nampaknya belum tampil all out, karena mengamankan poin tentu lebi penting karena mengingat ini adalah event berseri. Joki dari tim SJP33 RC3 ini memang dikenal penuh dengan strategi. Cebonk sudah 3 kali juara berturut-turu di event IDC, meskipun kalau kita lihat dia jarang menduduki podium teratas di kelas-kelas poin. Ya itulah yang namanya strategi, tidak perlu juara pertama, yang penting setiap seri punya bekal poin.
Sirkuit Lanud Depok nampaknya kurang bersahabat dengan FU200 asal Jogjakarta. FU SC Ole Minakjinggo dan Faster Chiki belum bisa berbicara banyak, meskipun keduanya punya kans yang besar. FU SC Ole Minakjinggo yang dikebut Eko Chodox dan Eza Chemonk justru mengalami trouble saat dimainkan. Padahal FU200 garapan M. Yusron ini bisa dibilang “enteng” untuk masuk di deretan podium. Hal serupa juga terjadi pada FU Faster Chiki yang sejak beberapa event terakhir sedang kehilangan settingan terbaiknya.
Untuk seri kedua nanti, akankah kembali terulang pertempurang FU Pells dan FU CMT? Atau justru FU lainnya yang mampu menusuk kedalam podium? [ richard ]