Soal Kontrol ECU, Honda & Yamaha Katakan MotoGP Jadi Sulit Ditebak

Kontrol ECU, Musim MotoGP jadi sulit ditebak | foto: autosport
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Honda dan Yamaha di musim ini jadi pabrikan yang penampilannya cukup baik, para bos pun buka suara soal musim 2016, Livio Suppo dan Lin Jarvis mengatakan kalau pengenalan kontrol elektronik baru adalah langkah yang tepat.

ECU pada akhirnya dikembangkan mengganti software yang ada pada MotoGP. Marquez dengan Honda sempat kesulitan adanya sistem baru di mesin dan mengalami defisit percepatan, namun tak demikian dengan Ducati dan Suzuki yang berhasil memenangkan balapan pertama mereka sejak 2010 dan 2007.

NHKhelm

Musim ini pun jadi musim yang sulit ditebak, dengan sembilan pemenang berbeda di sembilan balapan, ditambah lagi KTM jadi bagian di MotoGP 2017, Suppo katakan sistem baru dikombinasi dengan ban Michelin sudah jadi kombinasi yang apik.

“Musim ini telah membuka pintu untuk lebih banyak produsen, kita lihat KTM akhirnya bergabung dengan kami. Dan kinerja Suzuki tahun ini lebih baik, jadi ini langkah yang baik untuk kejuaraan. Honda alami kesulitan di awal, namun secara keseluruhan sudah baik,” katanya.

“Michelin telah lakukan pekerjaannya dengan baik, tak mudah setelah tujuan tahun mangkir dan kemudian kembali, di Qatar juga kami lebih cepat dari tahun lalu. Tentu penampilan kami memang naik-turun, tetapi bukan saatnya untuk mengeluh,” tambahnya.

Yamaha dengan Ducati berdebat soal ECU terbaru, namun Rossi anggap kalau parikan Jepang tidak membuat kemajuan yang sama seperti pabrikan lain sepanjang tahun. Jarvis juga katakan kalau perubahan pada kejuaraan telah lebih baik, dan tak membuat pabrikan mendapat keuntungan yang besar.

“Saya pikir bahwa kita telah melihat perbedaan pemenang di tahun ini adalah sesuatu yang positif,” kata Jarvis. “Tim elit seperti Honda, Yamaha, dan Ducati juga berhasil menang, namun ada juga tim satelit yang keluar jadi pemenang, tercatat Ducati tahun ini telah menang dua kali setelah bertahun-tahun. Perubahan ini sangat positif di Olahraga. Pabrikan mungkin terlihat ego, tetapi pada akhirnya kami disini, bukan hanya ambil keuntungan soal teknis, juga untuk mempromosikan olahraga jadi positif,” tambahnya. | deni

VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakGDS Fun Drag Bike : Event Rutin Pemanfaatan Sirkuit Drag Permanen Pertama di Indonesia
Artikulli tjetërLorenzo Ke Ducati, Pelatih Fisiknya Pilih Temani Pol di KTM
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Sedang belajar dan terus belajar menulis.