BalapMotor.Net – Semangatnya memang patut dicontoh, keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk meraih prestasi. Ya, Kiki Codet adalah pembalap yang dimaksud. Pembalap yang beberapa bulan kemarin mengalami insiden parah di Semarang, hingga berakibat patah tulang di kedua kakinya ini justru kemarin tampil beringas di event drag bike Wonosobo.
Kiki Codet sebenarnya masih harus beristirahat penuh untuk memulihkan kedua kakinya. Namun naluri seorang joki professional memang tidak bisa dipungkiri. Penampilannya kemarin bukanlah yang pertama sejak Codet terjatuh, namun menjadi menarik ketika di Wonosobo dia justru mampu menjadi juara 1 di kelas Matic TU 200cc.
“Alhamdullilah mas masih diberi podium terhormat, meskipun kaki belum bisa maksimal. Rasa nyeri di kaki sih udah ngga terlalu terasa mas, tapi tetep belum berani main terlalu banyak mas”, ungkap Kiki Codet pembalap asal kota Demak, Jawa Tengah.
Dari data HASIL, catatan waktu memang jauh dari standar catatan waktu matic 200cc yang sudah masuk 7,5-7,6 detik. Menurunnnya catatan waktu disebabkan kondisi sirkuit yang licin karena hujan, trek juga menanjak di 150 meter. Kiki Codet hanya mampu tembus 8,003 detik, namun dengan timer itu dia sudah mampu unggul dari para rivalnya.
Kiki Codet juga dibekali dengan satu settingan berbahaya asal Pati, Jawa Tengah. Ya, Manual Tech memang dikenal sebagai salah satu tim spesialis matic 200cc. Di event sebelumnya, yaitu di Rembang, matic 200cc milik Manual Tech sukses tembus 7,364 detik ! Kala itu yang menjadi eksekutor adalah pemula berbahaya asal Jepara yaitu Dimas Bangkit.
Catatan 7,3 detik sudah lama sekali tidak muncul di catatan waktu Matic TU 200cc. Rekor 7,2 detik milik Vincent Racing Gallery saja masih bertahan sampai saat ini. Namun catatan 7,3 detik milik Manual Tech adalah catatan waktu terbaik pada tahun ini. Bukan tidak mungkin matic Manual Tech bisa menggeser rekor matic 200cc VRG.
“Kuncinya sih semangat dan doa mas. Dari segi mesin, kami justru memakai spare part yang masih tergolong umum, tidak semahal milik tim lain hehe. Catatan 7,3 detik di Rembang juga catatan murni mas, sudah terbukti dari scruttinering dan sirkuit juga pas 201m”, ungkap Reza salah satu crew dari KJR ft Manual Tech.
Melihat spek mesinnya memang tidak ada yang aneh. Karburator memakai “karbu sejuta umat” yaitu PE 28, piston diameter 66mm, stroke standar dan knalpot memakai produk Kawahara. Untuk urusan mapping, dipercayakan pada CDI Rextor Limited 2. Koil mengandalkan merek TK Racing dan ratio memakai Kawahara. Untuk klep dikanibal pakai punya KLX 30mm (in) dan 29mm (ex). Untuk kompresi dipatok pada perbandingan 14,5:1.
Soleh Mohtadi/Obleh selaku mekanik dari Manual Tech tentu tidak akan berpuas diri dengan catatan waktu yang dimiliki motor korekannya tersebut. Jawara matic 200cc yang lain tentu juga akan melakukan riset mendalam untuk bisa menyalib matic 200cc yang bermarkas di Tambakromo, Pati, Jawa Tengah ini. [ richard ]