Drag Bike Cilacap: FU Anjaya182 Pecahkan Rekor FU SalaxSpeed

FU Anjaya182 tembus 8,072 detik di Cilacap | Foto: Richard
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Inilah satu kelas yang sedang panas-panasnya diperbincangkan. Ya, catatan waktu yang semakin menajam, benar-benar memancing banyak mekanik dan tim baru. Bebek 4T Standar 155cc adalah salah satu kelas di drag bike yang mayoritas menggunakan spek motor Satria FU. Pada event Kajen beberapa minggu  yang lalu, rekor di kelas ini baru saja dipecahkan oleh Hendra Kecil dengan catatan waktu 8,077 detik. Saat itu, Hendra Kecil membesut satu spek berbahaya dari tim UJM Salax Speed.

Catatan 8,0 detik memang baru dipecahkan saat itu, karena saat ini kelas yang lazim disebut kelas FU Standar ini rata-rata berlari di 8,1-8,3 detik. Namun pada gelaran Drag Bike Cilacap (16/10) kemarin, rekor tersebut kembali dipecahkan. Bukan oleh pembalap dan motor yang sama, namun oleh pembalap lama dan motor baru.

NHKhelm
Dwi Batank menjadi pemegang rekor kelas Bebek 4T Standar 155cc | Foto: Richard
Dwi Batank menjadi pemegang rekor kelas Bebek 4T Standar 155cc | Foto: Richard

Ya, pembalap dan motor yang dimaksud adalah Dwi Batank dan FU standar Anjaya182. Motor ini memang baru 2x ini turun di event. Pertama di event Kujon minggu lalu, dimana motor ini mampu duduk di podium ketiga dengan catatan waktu 8,310 detik. Namun hanya butuh waktu satu minggu, yaitu di event Drag Bike Cilacap, motor ini langsung tembus di 8,072 detik.

Ya, FU Anjaya182 mampu unggul tipis dari rekor FU SalaxSpeed, hanya selisih 0,005 detik ! Namun catatan ini tentu menjadi rekor terbaru dari kelas Bebek 4T Standar 155cc.

“Alhamdulillah mas, sejak dari event Kujon kemarin kami riset knalpot. Khususnya pada bagian leher knalpot. Untuk kedepannya semoga bisa lebih tajam lagi mas”, ungkap Dwi Batank pembalap yang juga ikut terjun riset mesin langsung ini.img_0876

Dari data HASIL, sebenarnya FU UJM Salax Speed juga menempel di posisi kedua bersama Gery Percil. Di posisi ketiga ada Nico Sakauw yang membesut motor UJM Tebox Pati. Di posisi keempat ada kejutan dari Gold Family Mbalelo Mantos yang kali ini motornya dibesut oleh Febri Jenglot. Sedangkan di posisi kelima kembali ada motor Anjaya182 yang kali ini dibesut oleh Eko Chodox.

“Persaingan memang semakin ketat mas. Kemarin motor juga banyak dijoin untuk kelas lokal, otomatis power motor juga tidak maksimal. Gery Percil juga kurang mulus ketika lepas start. Riset akan terus kami lakukan mas, untuk semakin di depan hehehe”, ungkap Surono sang owner motor UJM SalaxSpeed.

Mantap, inilah yang membuat dunia drag bike tidak pernah surut. Selalu ada persaingan riset antar tim, mekanik dan pembalap adalah seni dalam dunia balap. Selama persaingan itu sehat, maka itulah inti dari balapan resmi. #MariBerprestasi [ richard ]img_0878 img_0883 img_0881

VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakOne Nine Six.Co Ingin Perkenalkan Brand Lewat Balap
Artikulli tjetërBanyak Insiden Terjadi Di Motegi, Komisi GP Akan Keluarkan Aturan Baru
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike