BalapMotor.Net – Sirkuit Pantai Depok, Parangtritis menjadi saksi betapa ganasnya kekuatan dari tim Kawahara Trijaya Sakti Pells. Ya, balapan yang kelar sampe pagi hari ini memang menjadi ajang seri Kejurnas Drag Bike Seri 5. Dari 4 kelas poin yang digelar, yaitu Bebek 4T TU 130cc, Bebek 4T TU 200cc, Matic TU 200cc, Sport 2T TU Frame Std 155cc, pertarungan sangat kentara di kelas-kelas tersebut. Bebek 4T TU 200cc menjadi kelas yang paling menyita perhatian.
Mengapa? Bila tadinya FU200 masih berlari rata-rata 7,3-7,4 detik. Kini sudah ada beberapa motor yang sanggup mencatatatkan waktu sampai 7,2 detik, bahkan 7,1 detik ! Dwi Batank salah satu pembalap dari Pells Racing sendiri menjadi pelopor timer FU200 di 7,2 detik. Namun, sejak event TPM Banjarpatroman kemarin, tercatat FU Conk juga berhasil tembus 7,2 di babak penyisihan. Ini membuktikan teknologi dan riset di FU200cc sudah berkembang pesat.
Dengan ciri khas kuning silver nya, Dwi Batank memang sudah mencuri perhatian sejak di waiting zone. Pasalnya, di seri Kejurnas dirinya sanggup mendominasi kelas-kelas poin, terutama FU200. Selepas start, motor garapan Arif Sigit Wibowo ini benar-benar melesat kencang terutama selepas gigi 3. Catatan 7,198 detik pun menjadi hadiah yang sangat indah untuk pembalap asal Semarang ini. Catatan tersebut juga menggenapi catatan 7,1 detik yang dulu juga pernah di torehkan oleh Galih Dwi, rekan satu tim Batank.
“Ini jadi pembalasan atas kekalahan di TPM Banjar kemarin mas hehe. Di babak penyisihan, motor sempat alami trouble, bintang pada gigi lepas jadi perlu dibongkar dulu. Di babak final, saya langsung gas pol mas, ehh malah tembus 7,1 detik hahaha”, ungkap Dwi Batank dengan nada gembira.
Galih Dwi yang juga diunggulkan dalam kelas ini, harus puas berada di posisi ke 4 karena sempat ngetrill alias standing yang cukup lama saat babak final. Dafi Mini dari tim Putra Tunggal Manahadap justru mampu berada di posisi kedua dengan catatan yang juga sangat baik, yaitu 7,295 detik. FU tersebut adalah salah satu senjata dari CMT, dengan diri khas suara knalpot lebih ringan dari pada rival-rivalnya, namun catatan waktunya sangat berbahaya. Cek HASIL
“Tidak ada perubahan khusus pada motor. Di TPM kemarin, CDI sempat mati dan diganti CDI baru, tetapi perhitungan mapping nya belum maksimal. Batank sendiri menurut saya adalah salah satu pembalap yang sudah matang dan memiliki jiwa fighter. Jadi cocok lah untuk membawa motor-motor saya hehe”, ungkap Arif Sigit Wibowo alias Pelle yang kedapatan hadir di sirkuit kemarin.
Dwi Batank sendiri memang sudah melalang buana menjajal FU200 garapan dari mekanik-mekanik kondang Indonesia. Sebelum di Pells, Dwi Batank sempat bergabung dengan Abakura Ditra Jaya dan tidak jarang juga naik podium. Oleh karena itu, FU200 sudah sangat familiar dengan skill yang dimiliki oleh Batank.
Oke, nantikan berita selanjutnya dair kelas-kelas poin yang sangat sayang untuk dilewatkan. #MariBerprestasi [ richard ]