Drag Bike AHRS IRC Boyolali: Erwin Sredek Rebut Best Time, Codet ?

Aksi Erwin Sredek bersama tim SRR PRK Hasil Ayam | Foto: Richard
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Suatu penghargaan khusus diberikan kepada siapa yang sukses mencatatkan waktu tercepat. Penghargaan tersebut kita kenal dengan nama best time. Seperti yang sudah ditulis pada artikel sebelumnya, dimana ada satu pembalap yang sukses menorehkan catatan best time 2x secara berturut-turut. Ya, Kiki Codet (Demak) adalah pembalap yang dimaksud. Dia memang punya banyak sekali kesempatan untuk mengulangi kembali catatan best time untuk ketiga kalinya.

Dari data HASIL, terpantau Kiki Codet sudah memberi serangan lebih dini terutama di kelas Sport 2T TU 155cc dengan timer 7,196. Meskipun masih kalah dari catatan Galih Dwi (Boyolali) yang berhasil mengunci penyisihan Super FFA dengan catatan waktu 7,174 detik, tetap saja Kiki Codet punya kans best time.

NHKhelm

Namun sayang seribu sayang, ketika Kiki Codet harus tertangkap jump start ketika babak final kelas Super FFA. Menjadi jawara dikelas ”para raja”, ini dia salah satu pembalap yang mulai memberi gebrakan serius sejak seri 2 lalu. Yap, Erwin Sredek kembali menorehkan catatan prestasi baik kala bermain di kelas Super FFA dan sekaligus mencatatkan dirinya sebagai pembalap tercepat pada AHRS IRC Seri 3 Boyolali. Dengan catatan waktu 7,074 detik, Erwin Sredek sukses merebut gelar best time dari Kiki Codet.

Erwin Sredek pembalap andalan dari tim SRR Hasil Ayam Wani Perih
Erwin Sredek pembalap andalan dari tim SRR Hasil Ayam Wani Perih | Foto: Richard

“Motor sendiri sih ngga ada perubahan mas sejak seri 2 Gunung Kidul lalu. Tapi sayang pas final ninja tu gagal podium, soalnya ada baut yang kendur”, ungkap Erwin Sredek yang memang saat ini menjadi pembalap yang diperhitungkan poinnya.

Membesut motor dari tim SRR Hasil Ayam Wani Perih, Sredek memang menjadi pembalap andalan tim ini. Tim asal Klaten ini juga mengandalkan mekanik dengan asal yang sama, yaitu Setiyoko Penceng. Bukan tanpa perlawanan, Sredek juga mendapat perlawanan ketat dari rival-rivalnya seperti Yogie Keycot, Dafi Mini, Hendra Kecil dan Ade Mrongky yang sukses menduduki posisi ke-2 sampai ke-5.

“Ada trouble di ratio ya mas. Giginya balik-balik kok mas, baru kali ini motor itu dapet trouble kaya gini. Seri selanjutnya pasti lebih baik mas hehe”, ungkap Kiki Codet yang membesut motor dari IP93 Moto1 SSS Excel NHK ABRT20.

Tampil luar biasa di penyisihan, Kiki Codet alami trouble saat tahap final | Foto: Richard
Tampil luar biasa di penyisihan, Kiki Codet alami trouble saat tahap final | Foto: Richard

Yogie Keycot mengandalkan motor dari Aneka Group Pekajaman sukses berada di posisi ke-2 dengan catatan waktu 7,093 detik. Dengan motor yang sama, Yogie berhasil mengunci kelas Sport 2T TU 155cc. Dafi Mini yang tahun ini dikontrak bersama tim Putra Tunggal Manahadap, sukses menempatkan dirinya di posisi ke-3 dengan catatan waktu 7,171 detik. Di posisi ke-4 ada Hendra Kecil yang  membesut motor Rannalt HRP KDX OP27 dan Ade Mrongky berada di posisi ke-5 bersama SRR Hasil Ayam Wani Perih.

Oke, persaingan antar pembalap di sirkuit memang semakin ramai, tapi tetap hangat mesra kala mereka berjumpa di luar balap. #MariBerprestasi [ richard ]

VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakApes Lagi Di MotoGP Austin, Dovizioso Mengerti Keadaan Pedrosa, Dan Anggap Berbeda Dengan Di Argentina
Artikulli tjetërHasil MiniGP Kemayoran 10 April 2016
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike