BalapMotor.Net – Gelaran Bupati Sidoarjo Cup FDR Honda Supermoto Road Race Challenge 2016 yang berlangsung di sirkuit Ex Tol sidoarjo, Jabon (21/2) merenggut 2 nyawa. Sebelum berita ini dilangsir oleh portal khusus balap roda dua ini, sudah banyak beredar berita mengenai hal tersebut. Namun reporter dari BalapMotor.Net yang meliput langsung di lapangan merasa ada beberapa berita yang masih simpang siur.
Untuk kecelakaan yang mengakibatkan korban tewas sendiri ada 2 kecelakaan. Pertama adalah kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa Andi CK, pembalap asal Surabaya Jawa Timur. Kronologisnya Andi CK yang sedang membalap di kelas bebek 4 tak kurang kontrol di trek lurus. Menurut saksi mata dari beberapa pembalap dan penonton mengatakan kalau Almarhum menoleh kebelakang dan tidak sadar bahwa motor mengarah ke pagar pembatas dan lalu menabraknya.
Seperti yang dikutip dari Detik, Andi langsung dibawa ke RS Pusdik Gasum, Porong namun nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi.”Pembalap tersebut menoleh dan menyerempet pembatas.” tutur salah satu penonton yang diwawancari oleh reporter BalapMotor.Net di sirkuit Ex Tol ini.Andi langsung dibawa ke RS Pusdik Gasum, Porong namun nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi
Yang kedua, adalah kecelakaan yang merenggut nyawa penonton M.Kusaeni (53) yang merupakan penonton yang datang dari Kecamatan Tanggulangin, Sidorajo.Kronologisnya adalah ketika di race kelas Supermoto FFA 250cc.Di saat race, ada 2 pembalap yang bersenggolan di saat memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi dan lantas keluar jalur dan menyambar penonton.
” Dua pembalap bersaing sengit dan bersenggolan sampai keluar jalur dan menyambar penonton mas. ” tutur Angga salah satu kru balap yang melihat langsung kejadian tersebut. Selain M.Kusaeni ada juga beberapa penonton yang masih kritis dan masih di rawat di RS.
Kembali lagi membahas simpang siur yang beredar di masyarakat dan di beberapa media umum. Mengenai penyelenggaraan yang dikatakan bahwa kurangnya pagar pembatas, kalau menurut pengamatan reporter tidak demikian.Pagar pembatas yang kuat dan tinggi kokoh mengelilingi trek high speed ini.Untuk pantia sendiri juga menurunkan banyak awak panitia yaitu sebanyak 165 orang.
” Sebenarnya kita sudah memenuhi semua standar yang ditetapkan oleh IMI, pagar pembatas dan personel keamanan semuanya tersedia. Namun ini adalah kecelakaan dan kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. ” tutur Franky Laurent yang ditemui langsung reporter BalapMotor.Net. Intinya balap itu berbahaya, dan bagi para pembalap serta penonton, utamakan keselamatan kalian.Semoga kedepanya di balap motor Indonesia tidak ada korban lagi. [ luvo ]