BalapMotor.Net – Bila kelas 2 tak akrab dengan bau asap knalpot yang bercampur oli samping. Di kelas 4 tak kita akan lebih sering menutup lubang telinga kita, karena suara yang dihasilkan begitu keras. Sekilas gambaran apa yang terjadi bila kelas Bebek 4tak TU 200cc sedang diberangkatkan.
Dalam catatan HASIL, dapat kita lihat podium satu sampai tiga dikuasai oleh satu tim. Ya, tim tersebut memang sudah lama dikenal sebagai “dedengkot”nya kelas ini. Abakura Ditra Jaya berhasil menempatkan tiga pembalapnya dalam podium-podium teratas. Dwi Batank (Semarang) masih kokoh di podium pertama, disusul oleh Yogie Keycot (Caruban) dan menempati podium ketiga ada Sukma (Salatiga).
“Motor ini bawahanya emang liar mas, kemarin juga aku kelamaan nglepas kopling nya. Tapi kalau udah putaran tengah ke atas, wahh ngga usah ditanya lagi deh haha”, ungkap Sukma yang mengaku baru empat kali menunggangi motor kelir hitam ini.
Bila melihat pendapat dari Sukma tentang motor ini liar di putaran bawah. Maka benar jika Abakura Ditra Jaya selalu memakai jasa dari Dwi Batank. Seperti yang kita tahu, gaya balap Dwi Batank memang cocok dengan karakter motor-motor liar. Pantaslah jika Dwi Batank dan Bebek 4tak TU 200cc milik Abakura Ditra Jaya bisa disebut “kontrak mati” alias cocok. [ richard ]