BalapMotor.Net – Tidak seperti biasanya di ajang Asia Road Racing Championship ( ARRC ) 2015 saat mampir di Indonesia, para pembalap wild card dari Indonesia tidak bisa berbuat banyak. Sebelumnya para wild card di kelas bebek selalunya mampu merecoki para peserta full seri.
Kali ini para pembalap wild card yang sebenarnya bukan pembalap dan tim sembarang ternyata belum bisa berada di barisan depan.Di kelas AP250 juga sama demikian, 4 pembalap terbaik Indonesia yang diturunkan masih belum bisa bertarung di baris depan. Kira-kira apa sih penyebabnya.
Saat BalapMotor.Net telusuri, ternyata masalah utama dari para wildcard ini adalah soal regulasi di ajang ARRC yang berbeda dengan balap nasional. Jadi mereka harus melakukan riset untuk turun di ajang ini meskipun satu seri saja. Jadi kebanyakan dari mereka masih belum bisa bertarung karena masih cari-cari setingan yang tepat di seri 2 ARRC 2015 ini.
” Susah mas, kita harus melakukan riset lagi, banyak peraturan yang sangat berbeda dengan di balap nasional. Misalnya untuk trothle body injeksi maksimal disini 28mm sedang di balap Motoprix bisa 30mm, tanki disini harus di posisi standar, lalu posisi sokbreker juga sama demikan, jadi kita seperti meriset dari awal dan waktunya mendadak. ” tutur Jessy Coq Siswanto selaku owner dari tim Honda Kawahara KYT IRC yang menurunkan mantan juara asia Wahyu Widodo di seri ARRC kali ini.
Untuk di kelas AP 250 juga sama demikian, duet kakak beradik Irwan Ardiansyah dan Hendriansyah yang di seri 1 Kejurnas bisa 1-2 di ARRC kali ini belum bisa kedepan. ” Susah mas, kita harus melakukan setingan sesuai regulai di ARRC dan itu berbeda dengan di Kejurnas dan juga di R cup. Jadi di 3 balapan berbeda kita harus melakukan ubahan mesin 3 kali. ” tutur Irwan Ardiansyah yang juga diiyakan oleh Hendriansyah. Pantas saja para wildcard ini tidak bisa menunjukan performa terbaiknya. [ luvo ]