BalapMotor.Net – Para peserta FIM MiniGP Indonesia Series musim 2022 yang diisi oleh 15 pembalap Indonesia dan 1 pembalap Vietnam berusia 10-14 tahun ternyata sangat diuji ketangguhan fisiknya. Mereka dituntut memiliki fisik prima saat bertarung di ajang buatan Dorna Sports ini.
Mengapa demikian? Bayangin saja nih, dalam dua hari gelaran seperti pada seri 1 dan seri 2 di sirkuit Bukit Peusar Kota Tasikmalaya kemarin (3-4/9), mereka harus mengikuti sebanyak 5 sesi di setiap harinya.
Pada hari Sabtu (seri 1), mereka harus menjalani sesi FP1, FP2, QTT dan berlanjut tarung pada Race 1 dan Race 2. Hal ini sama seperti pada hari kedua (seri 2), mereka juga menjalani sesi yang sama.
Menariknya, waktu dalam setiap sesinya sendiri cukup lumayan gaes. Pada sesi FP sendiri waktu yang diberikan untuk para peserta adalah 20 menit. Lalu pada sesi QTT adalah 15 menit.
Untuk jalannya race sendiri lebih menyiksa lagi para pembalap yaitu sebanyak 18 lap di sirkuit Bukit Peusar yang mempunyai panjang lintasan sekira lebih dari 1.200 meter. Nah, mereka menjalani 2 race setiap harinya dengan jeda waktu antar race 45 menit saja.
“Mengenai sesi dan juga waktu serta lap racenya sendiri sudah ditentukan oleh Dorna. Pastinya mereka dituntut untuk mempunyai fisik yang bagus dan belajar mengatur fisik saat race sejak dini,” ungkap Harlan Fadhillah selaku Sporting Manager Lighting Production, penyelenggara FIM MiniGP Indonesia Series.
Doni Ramdani yang merupakan mentor dari Doni Racing School (DRS35) juga mengakui kalau fisik peserta sangat diuji di sini. “Kalau fisiknya nggak bagus ya pasti ngedrop mas,” ungkap Doni Ramdani yang menurunkan beberapa anak didiknya.
Arie Ocktane dari Ocktane Racing School sendiri juga mengakui akan hal tersebut. “Jadi anak-anak staminanya benar-benar di push, terkuras banget di sini. Ini bagus buat melatih fisik dan mental mereka sebelum menuju jenjang berikutnya,” ujar Arie Ocktane.