BalapMotor.Net – Simon Crafar, mantan pembalap GP500 yang kini menjadi analis serta reporter pitlane MotoGP memberikan pendapatnya tentang sirkuit Mandalika. Hal ini setelah Simon Crafar hadir langsung dalam rangka sesi tes pramusim MotoGP yang dimulai hari ini (11/2).
Mantan pembalap berusia 53 tahun ini memberikan beberapa pendapatnya seperti yang penulis lansir dari laman resmi MotoGP. Berikut pendapatnya;
– Hanya ada dua titik pengereman keras, tikungan pertama dan tikungan ke-10.
– Ini adalah sirkuit yang sangat mengalir, bukan sirkuit horse power. Meskipun horse power selalu membantu, tentunnya.
– Sirkuit ini menawarkan empat atau lima keberanian besar, sangat cepat, masuk tikungan.
– Ada banyak tikungan yang memaksa pembalap untuk mengerem keras pada sudut kemiringan yang besar, atau membuka gas dengan keras pada sudut kemiringan yang besar. Hal ini dapat mengakibatkan beberapa tabrakan front-end dan pasti akan menghasilkan beberapa drift on throttle yang spektakure.
– Sirkuit ini memiliki limpasan (run-off) besar dan grafel, yang berarti aman, selalu positif!
– Ada beberapa perubahan arah yang cepat yang menurut saya fantastis. Ini seperti Ascari Cgicane di Monza atau Hockenheim lama! Tim harus bekerja pada motor sehingga mereka memaku bagian-bagian itu.
Begitulah tanggapan Simon Crafar mengenai sirkuit Mandalika. “And Finally, inilah cara saya melihat trek setelah mengendarainya di dalam mobil hari ini; start/finish hingga setelah tikungan 6 seperti Misano. Kemudian setelah tikungan 6 sampai 10 seperti chicanes di Hockenheim lama atau Ascari di Monza. Dari tepat setelah tikungan 10 hingga 14, seperti Sepang, dan kemudian bagian terakhir benar-benar mengingatkan saya pada bagian terakhir dari Termas de Rio Honda Argentina. Kesan pertama saya tentang trek ini adalah Mega!” tambahnya.