BalapMotor.Net – Teknologi Inverted Front Suspension yang juga dikenal luas sebagai suspensi Upside Down (USD) kini menjadi tren dan semakin banyak digunakan di berbagai sepeda motor keluaran terbaru. Khususnya di segmen motor sport.
Pada awalnya suspensi ini banyak digunakan pada motor besar (big bike) dan motor sport premium yang sarat teknologi canggih. Namun dalam perkembangannya suspensi ini juga digunakan pada motor sport mulai kelas 150cc.
“Selain hadir di Honda CB650R Neo Sports Cafe, CBR600RR, CRF1100L Africa Twin, dan CBR1000RR-R, saat ini inverted front suspension juga hadir di Honda CRF150L, CB150R Streetfire, CBR150R, Monkey, dan CBR250RR.” ungkap Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro.
Hadirnya inverted front suspension pada motor sport terbaru Honda mulai dari kelas 150cc merupakan jawaban atas ekspektasi dan kebutuhan konsumen terhadap motor sport yang memiliki performa handling yang baik. Danang Priyo Kumoro ada beberapa karakter dan keunggulan suspensi model ini dibandingkan dengan suspensi model teleskopik konvensional.
- Handling lebih baik
Inverted front suspensin memiliki kemampuan meredam guncangan lebih baik dan rigid. Hal tersebut juga didukung oleh ukuran segitiga atas yang lebih besar. Sehingga handling sepeda motor lebih baik dan manuver semakin presisi saat dikendarai di kecepatan tinggi.
- Semakin gagah dan sporty
Suspensi model ini menghadirkan tampilan yang semakin gagah dan sporty dibandingkan dengan model teleskopik konvensional. Hal tersebut hadir karena tabung outer tube berdiameter besar dan lebih panjang serta terekspos di bagian atas. Sehingga kesan kekar dan maskulin semakin terpancar.
Merawat Suspensi Motor Kesayangan
Untuk terus mendapatkan performa suspensi yang terus optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pecinta motor sport. Danang Priyo Kumoro menambahkan, salah satu hal paling sederhana adalah dengan menjaga kebersihan area sil dan inner tube (as shockbreaker) dari kotoran yang menempel berlama-lama.
Kotoran yang mengering di area sil dan inner tube akan terus mengalami gesekan saat suspensi bekerja. Hal tersebut bisa berpotensi membuat sil bocor dan oli bisa merembes. Jika terus dibiarkan, tak hanya sil yang mengalami kebocoran. Inner tube juga bisa lecet dan membuat oli semakin mudah keluar.
“Yuk jangan malas menjaga kebersihan. Upayakan untuk menyemprot kotoran yang menempel di inner tube (as shockbreaker) hingga bersih khususnya setelah riding di musim hujan untuk mengurangi risiko rusaknya sil dan as sokbreker. Jika memang ada keluhan mengenai performa suspensi, segera cek ke AHASS terdekat.” pungkas Danang Priyo Kumoro.