BalapMotor.Net – Dalam Kejuaraan Dunia Superbike 2021, Yamaha dan Kawasaki tampil begitu dominan. Kedua motor pabrikan Hijau dan Biru ini hampir tak lepas dari persaingan gelar juara.
Sekarang Toprak Razgatlioglu di posisi teratas klasemen, unggul tipis dari juara bertahan Jonathan Rea. Sementara Ducati mulai kewalahan menghadapi mereka. Bahkan, pabirkan BMW dan Honda mulai menunjukan peningkatan pesat.
Seperti yang terjadi di WorldSBK Donington Park, Inggris akhir pekan lalu. Semua pembalap Ducati gagal menggapai podium dari tiga balapan. Mereka kesulitan baik saat kondisi lintasan basah maupun kering.
“Di Donington kami semua memiliki masalah dan sedikit grip. Itu tidak berjalan jauh lebih baik bagi kami bahkan dalam hujan, kami tidak pernah merasa aman di atas sepeda,” ungkap Scott Redding dilansir dari corsedimoto.
Ducati sendiri mulai mengeluhkan tentang aturan dan regulasi dari Superbike. Sejak 2019, Ducati harus mendapat pemotongan kecepatan maksimal pada rpm mesin. Mereka merasa mendapat batasan untuk mengembangkan motor.
“Dua tahun lalu Ducati punya keuntungan besar di top speed, kemudian putaran mesin dikurangi. Perasaan saya adalah setara dengan yang lain di trek lurus, tetapi dibandingkan dengan pabrikan lain, kami kurang gesit di tikungan,” lanjut Redding yang tertinggal 66 poin.
Hal senada juga dikeluhkan oleh direktur teknis Ducati, Marco Zambenedetti dalam sebuah wawancara dengan Motorsport-Total.com. “Inilah mengapa lebih sulit bagi kami untuk mencapai perbaikan lebih lanjut. Ini adalah aturannya,” katanya.
“Kita harus memperhitungkan dan menerimanya. Yamaha membawa pembaruan, Kawasaki baru, Honda ditambahkan tahun lalu dan BMW juga baru. Saya tidak mengerti mengapa kami harus terus bekerja dengan batasan kami,” tambah Zambenedetti.