BalapMotor.Net – Bos Ducati, Paolo Ciabatti mengungkapkan alasan gagalnya proses negosiasi dengan mantan pembalapnya, Andrea Dovizioso. Paolo Ciabatti menceritakan proses negosiasi dengan Andrea Dovizioso.
Hubungan antara Ducati dan Andrea Dovizioso telah berakhir di akhir tahun 2020. Pada bulan Agustus ada pengumuman berakhirnya kolaborasi mereka di MotoGP, tetapi tidak memberikan banyak rincian tentang hal itu.
Satu-satunya hal yang diketahui adalah bahwa Ducati, akibat pandemi terpaksa mengubah anggaran MotoGP untuk tahun 2021. Ini juga berarti menegosiasikan kembali aspek-aspek tertentu dengan para pembalap.
Perubahan anggaran untuk para pembalap inilah yang memicu ketidaksepakatan antara Ducati dan Dovizioso, yang membuat pembalap asal Forli itu keluar dari MotoGP pada 2021.
“Kami berharap untuk terus bersama Andrea. Itulah tujuan sebelum memulai tahun. “Kemudian datang COVID dan karantina, serta ketidakpastian tentang kejuaraan datang, tidak ada yang tahu apakah kami bisa memulai 2020.” kata Paolo Ciabatti.
“Semuanya sangat rumit. Rencana berubah total dan mitra serta sponsor kami memotong kontribusi mereka. Kami harus menegosiasikan kembali gaji para pembalap untuk tahun 2020, dan kami juga mengambil tindakan menuju tahun 2021,” jelas Ciabatti.
“Kami harus memastikan bahwa anggaran tahun 2021 kami akan terjangkau dan berkelanjutan. Kami harus menegosiasikan ulang semua perjanjian dan menerima pemotongan pembayaran,” ungkapnya.
“Karena pada awalnya hanya ada 13 grand prix, kemudian ditambah Portugal. Saya membayangkan pabrik lain juga mengalami pemotongan anggaran,” sebut Ciabatti.
“Yang paling terpengaruh oleh pemotongan Ducati adalah Andrea, dia adalah pembalap dengan bayaran tertinggi. Namun pada akhirnya kami menemukan solusi yang saling memuaskan. Salah satu pembalap kami harus menyerahkan persentase yang sama dari gaji mereka,” bilangnya.
“Dalam kasus Andrea, jumlah absolutnya adalah yang tertinggi, tentu saja. Saya memberi Simone Battistella petunjuk tentang margin finansial yang kami miliki untuk gaji Andrea pada tahun 2021,” bebernya.
“Saya tidak membuat penawaran khusus, hanya angka kasar. Andrea dan Simone tidak mau menerima saran saya. Jadi kami berkata untuk menunggu dan melihat bagaimana kejuaraan berkembang. Kami mengharapkan lima balapan jika kami mulai di Qatar pada bulan Maret,” katanya.
“Jadi kami menyuruhnya untuk berbicara lagi di grand prix kelima, di akhir Agustus, kami ingin melihat para pembalap di trek. Benar bahwa kami telah mengkonfirmasi Miller sebelumnya, karena dengan dia masalah uang lebih mudah diatur,” paparnya.
“Kami juga berpikir bahwa setelah tiga tahun di PRAMAC, dia pantas dipromosikan ke tim pabrikan. Pada saat yang sama kami memberi tahu Danilo Petrucci bahwa kami tidak akan melanjutkan bersamanya, jadi manajernya Alberto Vergani dapat mulai mencari tawaran mulai bulan Mei,” ujar Ciabatti.
“Andrea dan Simone memutuskan untuk tidak menunggu keputusan kami karena berbagai alasan. Ketika mereka menyampaikan kabar tersebut kepada kami di Spielberg, tentu kami tidak terkejut karena kami sudah diberitahu sebelumnya bahwa mereka tidak mau menunggu balapan kedua di Austria,” aku Ciabatti.
“Kami pikir keputusan mereka agak aneh, tetapi kami menerimanya. Kami menjelaskan tentang kemungkinan ekonomi kami dan kami ingin menunggu lebih lama untuk memahami pembalap mana yang terbaik untuk masa depan Ducati,” tutup Ciabatti.