BalapMotor.Net – Valentino Rossi akan membalap di tim Petronas Yamaha SRT pada MotoGP 2021. Dengan tak lagi menjadi pembalap tim pabrikan, Valentino Rossi buka-bukaan masalah Yamaha yang terjadi di MotoGP selama empat tahun terakhir.
Sejak kembalinya Rossi dari Ducati di 2013-2016, dirinya masih kompetitif untuk berjuang dalam perebutan gelar juara dunia bersama Marc Marquez dan bahkan Jorge Lorenzo sesama rekan setimnya di Movistar Yamaha kala itu.
Bahkan ketika di periode 2014-2016, Valentino Rossi berhasil menempati posisi runner up juara dunia MotoGP bersama Yamaha YZR-M1. Sayangnya, selepas tahun itu, problem yang sama terus menghantui Yamaha dengan masalah di roda belakang.
“Dari 2016 hingga 2017 itu adalah tahun yang krusial bagi Yamaha dan M1. Saat itulah kami mulai mengalami masalah. Motor kami sangat kompetitif hingga tahun 2016.” ungkap Rossi yang dikutip dari Corsedimoto.com.
Masalah YZR-M1 adalah mengalami gelaja spin berlebih di roda belakang dan juga tentang elektronik semenjak berubah menjadi single ECU. Dirinya merasa sedikit kesal lantaran seolah pimpinan Yamaha Jepang kurang memberikan perhatian lebih dengan masalah tersebut.
Tak ragu-ragu, Rossi menyoroti hubungan antara tim test di Jepang dengan Eropa yang tak berjalan mulus. Seperti halnya dengan apa yang terjadi di tahun ini, antara tim test Eropa yang diwakili Jorge Lorenzo tak berjalan dengan mulus layaknya tim pabrikan lain layaknya KTM dan Ducati.
Menurut Valentino Rossi, grip ban belakang menjadi masalah Yamaha YZR-M1 selama empat tahun terakhir “Anda bisa saja memenangkan balapan dan kejuaraan dunia. Tapi, sejak saat itu (2017) kami mengalami kesulitan,” aku Rossi yang kini sudah berusia 41 tahun.
Tahun 2017 pun, Rossi hanya meraih 1 kemenangan (MotoGP Belanda) dan 5 podium dan menutup klasemen akhir di posisi 5. Dan semenjak kemenangan terakhir di 2017 itu, pembalap yang sudah berhasil memberikan empat gelar juara dunia bagi Yamaha ini pun harus puasa kemenangan hingga di MotoGP 2020 berakhir.
Bahkan, musim MotoGP 2020 menjadi musim paling buruk bagi Rossi sepanjang karirnya di MotoGP lantaran hanya berada di posisi 15 di klasemen akhir pembalap.