BalapMotor.Net – Setelah cedera karena crash pada gelaran MotoGP Spanyol 2020 (19/7), Marc Marquez hadir kembali pada gelaran MotoGP Andalusia dan mengikuti sesi FP3 dan FP4 (25/7).
Keputusan Marc Marquez untuk turun setelah menjalani operasi patah tulang humerus pada hari selasa (21/7) tentu saja bikin geger. Banyak yang menyebut Marquez sebagai robot, atau terminator.
Baca Juga : Marc Marquez Batal Ikut Race MotoGP Andalusia 2020
Setelah mengikuti sesi FP3 dan FP4, akhirnya Marc Marquez dan tim sepakat untuk tidak melanjutkan lagi pada sesi QTT dan Race. Ini karena rasa sakit di lengan kanan Marquez dirasa terlalu sakit.
Memang keputusan turunnya Marc Marquez tersebut dianggap bahwa Marc Marquez dan tim terlalu memaksakan. Nah, Alberto Puig selaku manajer tim Repsol Honda sendiri kali ini membantah bahwa tim memaksakan Marc untuk tampil.
“Dia mengatakan apa yang dikatakan tubuhnuya dan dari sudut padang Honda, kita tidak pernah mendorong pembalap untuk berlomba atau melakukan sesuatu yang dia tidak merasa nyaman dengannya. Kami sangat berterima kasih padanya untuk dan ke Jerez dan mencoba. Kami memberinya kesempatan dan kami melakukan yang terbaik untuk semua orang,” ungkap Alberto Puig.
Dari sini bisa dikatakan bahwa aksi “nekad” turunnya Marc Marquez pada GP Andalusia kemarin adalah kemauang kuat dari Marc sendiri. Meskipun akhirnya memilih mundur.