BalapMotor.Net – Jogjakarta memang daerah yang cukup istimewa di Indonesia, termasuk juga untuk urusan balap, Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) juga merupakan daerah paling istimewa untuk urusan balap motor. Di sini terlahir banyak sekali pembalap hebat papan atas Nasional bahkan sampai internasional.
Namun meski demikian, uniknya daerah yang berada di tengah pulau Jawa ini yaitu tidak adanya sirkuit permanen yang memadai. Di DIY hanya ada sebuah pelataran parkir stadion yang disulap oleh para pembalap untuk melakukan latihan.
Sebelumnya Stadion Mandala Krida menjadi kawah candradimuka para racer-racer terbaik Indonesia, dari jamanya Hendriansyah, Doni Tata sampai Galang Hendra terlahir disana. Namu setelah kini Stadion Mandala Krida sudah tidak digunakan untuk latihan lagi, dan dipindah ke stadion Maguwoharjo, Sleman.
Sama halnya dengan di Stadion Mandala Krida, disini para pembalap dari mulai senior sampai yang baru belajar, dari pembalap asli DIY sampai dengan pembalap dari luar pulau berlatih di parkiran yang disulap menjadi sirkuit.
” Inilah Jogja mas, meskipun hanya parkiran stadion, namun disini para pembalap bisa berlatih. Disini juga terlahir banyak sekali pembalap hebat. ” tutur Hendriansyah pembalap legenda Indonesia yang terlahir dari trek parkiran stadion di DIY dan kini melatih para muridnya juga di parkiran stadion Maguwoharjo.
Banyak sekali pembalap yang cepat berkembang skillnya disini juga disebabkan karena disni, anak yang baru belajar balap saja sudah disandingkan dengan para pembalap papan atas, jadi mereka bisa mengambil ilmunya.
” Disini para senior dan pemula juga berlatih bareng, jadi para pemula bisa mengambil ilmu dari seniornya. Selain itu para pembalap senior disini juga tidak pelit ilmu jika ada junior yang bertanya. ” tutur Dedy Permadi, salah satu pembalap papan atas Indonesia, yang juga merupakan guru balap. Bayangkan saja DIY yang tidak ada sirkuit bisa seperti ini, harunya daerah lagi lebih bisa dong. luvo