BalapMotor.Net – Balap road race sudah barang tentu syarat dengan tikungan-tikungan sulit. Terlebih lagi kebanyakan arena road race di Indoensia banyak didominasi sirkuit dadakan atau non permanen. Lihat saja kondisi yang ada, jumlah sirkuit road race permanen masih bisa kita hitung dengan jari. Dengan minimnya sirkuit ini, mau tidak mau beberapa ivent road race menggunakan sarana jalanan umum maupun lahan parkir. Ini pun kadang menjadi fenomenal ketika sebuah clup ivent memaksakan sebuah jalanan yang sempit yang disulap jadi sirkuit dadakan.
Sangat mungkin terjadi ditemui seperti, tikungan patah, trek bergelombang, bahkan tikungan dengan lebar yang terlampau sempit. Itulah wajah balap di tanah air, dengan kondisi sirkuit sulit tersebut, seorang pembalap dituntut lihai menaklukkannya. Ini tentu saja membutuhkan skill yang matang. Melibas tikungan tak hanya dibutuhkan besar nyali saja, namun banyak faktor yang mempengaruhi, meliputi posisi badan, posisi lutut, tangan dan juga kepala. Semua posisi harus benar. Tak cukup hanya dengan rajin latihan, namun juga harus paham akan teori-teori mendasar.
Teknik menikung yang benar menjadi hal pokok dalam balap road race. Untuk itulah Hendriansyah selaku pemilik sekolah Balap Hendriansyah Racing Shool [HRS] membuka wadah sarana belajar bagi anak-anak Indoensia yang ingin berhasil di balap dengan teknik yang benar.
Hendri yang sudah makan asam garam road race sejak 1996 itu sering menekankan soal teknik menikung yang benar kepada anak-anak didiknya. Menurut Hendri, Pandai dan lihai di tikungan adalah kunci sukses pembalap. Pengalamnnya sudah segudang soal taklukkan tikungan di berbagai jenis sirkuit road race. Untuk itulah sekolah balap yang sudah dibuka sejak 2002 itu terus didatangi para rider muda dari Sabang sampai merauke, bahkan beberapa tahun lalu ada yang datang dari Malaysia. Banyak pula pembalap berpretasi nasional jebolan dari HRS Jogja ini. Rudi