BalapMotor.Net – Pembalap utama dari tim Repsol Honda yaitu Marc Marquez mampu memimpin poin klasemen sementara MotoGP setelah jeda paruh musim dengan selisih 58 poin dibanding Andrea Dovizioso di posisi ke 2.
Salah satu penyebab unggul jaunya perolehan poin dari Marc Marquez yaitu dengan jarangnya alami crash di musim balap 2019. Tercatat Marc hanya mengalami crash sebanyak 9 kali saat memasuki jeda paruh musim, dan itu pun mayoritas dialami pada saat sesi latihan bebas (FP).
Jeda paruh musim Paling struggle terjadi di Tahun 2017 dimana Marc mengalami crash sebanyak 13 Kali. Tahun tersebut memang tahun yang cukup sulit dimana MotoGP masih mencari cari skema dan setup untuk beradaptasi dengan sistem full championship electronic (ECU + Software) dan meninggalkan semua sistem elektronik In-House pabrikan.
Ketika ditanya soal penyebab tahun 2019 ia lebih sedikit Crash dibandingkan tahun-tahun, marc Menjawab ” Tahun ini Honda meningkatkan power mesin, peningkatan power artinya sedikit resiko dalam pengereman”
Dengan peningkatan Performa ( top speed dan akselerasi) di tahun 2019. RC213V bisa melawan motor-motor seperti Ducati GP19 soal top speed. Sehingga Marc Tidak perlu harus mencari keunggulan di titik lain semisal titik pengereman Dengan melakukan late braking. Ini artinya resiko crash saat pengereman berkurang.
“Benar saya Lebih sedikit mengalami crash, namun tahukah berapa kali saya melakukan penyelamatan dengan motor yang sulit dikendalikan?” Ungkap pembalap dengan julukan the Baby Alien tersebut.
Menurut marc RC213V tetaplah sebuah motor yang butuh Konsentrasi penuh saat dipakai di track. Marc Memberi contoh dimana saat test Barcelona ia sedikit lengah, agak mengalami distrack dan hasilnya ia crash. |Fajar